Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Cendana" (Santalum Album Linn)

16 Juli 2022   08:36 Diperbarui: 16 Juli 2022   08:38 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu pulau Timor dan Sumba dikenal sebagai penghasil kayu cendana terbaik di dunia, orang Timor atau suku Dawan menyebut cendana dengan Hau Meni atau kayu harum, orang Sumba Timur  menyebut cendana dengan Ai Nitu. 

Sebutan lokal ini tentu memiliki makna sosial, budaya dan ekonomi di masyarakat NTT, karena biasanya cendana sebagai bahan pelengkap dalam dalam ritual adat, sembahyang, hingga sebagai bahan pengawetan jenazah. Karena wangi harum, cendana juga menjadi barang milik keluarga raja pada zaman dahulu.


Cendana digunakan sebagai bahan perancah (flavouring agent) dan bahan parfum kelas utama. Cendana memiliki aroma yang sangat khas. Minyak atsiri adalah bagian yang paling bernilai dari cendana. bagian akar kayu cendana adalah yang paling potensial sebagai sumber minyak  astiri dengan kandungan 10 %.


Bagian batang kayu cendana mengandung 4-8 % minyak astiri, sedangkan ranting utamanya mengandung minyak astiri 2-4 % (Oyen dan Dung, 1999). Senyawa utama yang terkandung dalam cendana yang menghasilkan bau harum yang khas adalah santanol, baik a-santanol maupun b-santanol. Kandungan minyak astiri dengan mutu yang baik hanya bisa diperoleh setelah cendana berusia 15-20 tahun.


Pada zaman Cina kuno cendana telah digunakan sebagai benda spiritual dimana kayu cendana digunakan sejak 4000 tahun yang lalu. Minyak astiri dari kayu cendana dianggap sebagai barang suci dan selalu digunakan dalam ritual keagamaan. Pada era bangsa Mesir kuno telah mengimpor cendana sejak lama untuk digunakan sebagai bahan obat-obatan, pembalseman dan upacara pembakaran cendana untuk bergabung dengan "Tuhan" dalam ajaran Budha. Minyak cendana juga dipercaya dapat membantu aktivitas spiritual dan menciptakan kedamaian dan kerapkali digunakan dalam upacara kematian untuk membantu menenangkan jiwa yang dilanda kesedihan (Daijo dan Oiler, 2000).


Cendana (Santalum album linn) adalah tanaman endemic yang khas di NTT, cendana pernah menyumbang kontribusi yang besar terhadap pendapata asli daerah (PAD) di NTT. Hingga akhirnya tanaman cendana di eksploitasi secara terus menerus melampaui kemampuannya berkembang. Bahkan cendan dijadikan sebagai agenda pembangunan di NTT.


Bicara cendana seperti membicarakan NTT dalam sebuah lenskap pembangunan dari masa ke masa hingga sekarang ini cendana cukup memberikan pengaruh dalam berbagai bidang seperti kebudayaan, agama, politik, ekonomi serta pergerakan sosial masyarakat di NTT.
Dari segi politik, cendana dijadikan objek utama tujuan penguasaan lahan dan wilayah. Cendana dianggap penting karena memberikan sumbangsih ekonomi yang tinggi entah itu perdangan di era zaman dahulu hingga di masa sekarang.


Dari segi sosial, cendana dipandang sebagai indikator status sosial seseorang. Karena harganya mahal dan hanya orang-orang tertentu saja atau yang berasal dari kelas menengah dan atas yang memilikinya. Yang kemudian kayu cendana dibuat menjadi perhiasan mewah, minyaknya dijadikan sebagai aroma terapi dan parfum bagi kaum bangsawasan. Di Flores mahar kawin gading gajah dan kain Liaoi memiliki nilai tukar yang sama dengan cendana. tentu hal ini menjadi pembeda dan jarak status sosial di masyarakat.


Cendana yang sederhannya adalah sebuah tanaman, kemudian dikaitkan dengan propaganda politik, agama, kepercayaan, budaya hingga status sosial sehingga cendana yang dahulu tumbuh dan hidup bersama masyarakat berubah menjadi suatu tanaman yang bermasalah. Hau Meni yang berarti kayu wangi kemudian berubah nama menjadi Hau Lasi atau kayu yang bermasalah bagi suku Timor di NTT.

 Hal ini akibat kebijakan pemerintah dalam Peraturan Daerah (PERDA) NTT Nomor: 16 Tahun 1986, yakni setiap pohon cendana yang tumbuh dipekarangan rumah dan hutan merupakan milik pemerintah. Pembagian hasil untuk pemerintah jauh lebih besar ketimbang masyarakat. Pada akhirnya masyarakat di Timor mulai menebang cendana bahkan upaya untuk melakukan pelestarian tidak lagi dilakukan oleh masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun