Mohon tunggu...
Tauhidin Ananda
Tauhidin Ananda Mohon Tunggu... Administrasi - Hari ini mimpi jadi kenyataan

pegiat sosial, hobi jalan-jalan kuliner dan nonton bola

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demi Sukseskan Pembangunan Lima Tahun ke Depan, Jokowi Butuh Airlangga

5 Juli 2018   21:46 Diperbarui: 5 Juli 2018   22:06 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Widodo dan Airlangga Hartarto (merdeka.com)

Selain berorganisasi di Partai Golkar, pengalaman Airlangga di Kadin, PII (Persatuan Insinyur Indonesia) dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (2011-2014) membuatnya memiliki jaringan luas serta cukup lihai melangkah dalam organisasi dan mengambil keputusan politik. Pengalamannya sebagai legislator membuatnya mahfum terhadap kondisi perekonomian negeri ini. Sebut saja pengalamannya sebagai Ketua Komisi VII DPR RI (2006-2009) yang membidangi energi, lingkungan hidup dan riset teknologi dari Fraksi Partai Golkar. Kemudian, terpilih kembali sebagai legislator DPR (2009-2014) untuk Dapil (Daerah Pemilihan) Jawa Barat V dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, Investasi dan BUMN.

Airlangga sebagai perekat koalisi

Langkah Airlangga Hartarto dalam koalisi partai pendukung Jokowi pun terlihat mulus. Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga tampak intensif melakukan kunjungan silaturahmi dan bertemu dengan ketua umum partai pendukung Jokowi, serta para tokoh-tokoh lainnya.

Langkah ini menunjukkan sosok Airlangga Hartarto secara personal yang rendah hati, mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang ketua umum partai besar yang mengayomi partai lain. Airlangga Hartarto mampu memposisikan dirinya dan partainya sebagai perekat yang membentuk harmoni diantara partai koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kemampuan Airlangga Hartarto sebagai perekat parpol dan penjaga harmoni diantara partai pendukung Jokowi ini membuatnya sebagai sosok terdepan yang tampil sebagai calon wakil presiden. Airlangga akan menjadi tokoh utama diantara para tokoh partai koalisi, dan akan lebih mudah diterima oleh seluruh partai.

Hal yang tidak kalah pentingnya, Airlangga Hartarto sebagai Ketua umum Partai Golkar terlihat dapat diterima berbagai pihak yang membentuk berbagai faksi di internal partai berlambang beringin tersebut.

Ketokohan Airlangga Hartarto di level internal partai membuat suara Partai Golkar menjadi semakin solid dalam menghadapi Pemilu 2019 dan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Soliditas Partai Golkar terlihat dari banyaknya tokoh partai yang mendukung pencalonan sang ketua umum sebagai satu-satunya kader Partai yang akan diajukan dan diusung sebagai Cawapres pendamping Jokowi.

'Tiket VIP' sudah disediakan untuk Jokowi

Pernyataan terakhir keluar dalam pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar. Sosok Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bertemu pada Rabu (5/7/2018). Keduanya mengatakan bahwa koalisi Partai Golkar bersama dengan PKB sudah cukup bagi Jokowi untuk maju di Pilpres 2019.

Secara hitung-hitungan, berdasarkan hasil Pemilu 2014, Partai Golkar memiliki 14%, ditambah perolehan suara PKB sebesar 9%. Tentu, gabungan perolehan suara keduanya sudah diatas 20% dan sudah lebih dari cukup untuk mengusung satu pasangan calon.

Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar. Sosok Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bertemu pada Rabu (5/7/2018) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar. Sosok Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bertemu pada Rabu (5/7/2018) (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Pernyataan yang keluar dari pertemuan tersebut seolah ingin menunjukkan, bahwa dengan berbekal dukungan solid Partai Golkar bersama PKB pun Jokowi dapat tetap maju sebagai Capres petahana. Sekaligus ingin menepis keraguan bahwa Jokowi dapat terpental dari kontestasi pilpres tanpa dukungan PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun