Bila sudah resmi, tentu saja mesin partai beringin akan menyalak mengoptimalkan segala sumber daya demi memenangkan pasangan tersebut. Program-program Jokowi layak diteruskan. Untuk memastikan itu, butuh kestabilan politik. Partai Golkar sebagai partai besar, bersama PDIP dan partai pengusung Jokowi akan menjaga kestabilan itu.Â
Partai Golkar menempati posisi kedua peraihan suara terbesar setelah PDIP pada Pemilu 2014, dengan raihan suara sebesar 14,75%, akan memainkan peran dominan melakukan penjagaan terhadap program-program pemerintah. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, para politisi Partai Golkar terlihat lebih antusias membela Presiden Joko Widodo dan kebijakannya dibanding  partai pendukung lainnya.
Pasangan Jokowi pun harus memiliki kecocokan (chemistry) yang sama. Terkait hal ini, Airlangga Hartarto pun terlihat menonjol. Dalam berbagai kesempatan, kedua sosok ini terlihat saling berdampingan secara alamiah, tanpa dibuat-buat. Keduanya pun terlihat kompak saling beriringan. Program-program di Kementerian Perindustrian terlihat sangat memberikan dukungan terhadap program Jokowi di bidang ekonomi.
Penjamin masa depan
Posisi Cawapres ini penting bagi Jokowi. Keinginan Jokowi membawa Indonesia maju ke depan, membuat Jokowi pun harus memastikan sosok cawapres memiliki visi yang sama.Â
Airlangga Hartarto jelas memiliki itu. Disamping itu, cawapres periode 2019-2024 niscaya menjadi capres terkuat pada periode berikutnya. Pengejawantahan Nawacita butuh waktu dan kestabilan, dan Jokowi tentu ingin memastikan penggantinya nanti membawa kepentingannya mewujudkan Nawacita. Dari program-program yang dijalankan Kementerian Perindustrian, terlihat Airlangga Hartarto mampu menterjemahkannya dengan baik.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, sebagaimana yang dicitacitakan Nawacita praktis akan memperkuat harkat derajat dan kedudukan Bangsa Indonesia di mata dunia. Pasangan Jokowi-Airlangga Hartarto (#JokowiAH) mengarungi periode 2019-2024 akan membawa Indonesia pada posisi itu. [###]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H