Mohon tunggu...
Tauhid Patria
Tauhid Patria Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Menulis apa saja kan suka-suka saya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Cikini, Kawasan di Pusat Jakarta yang Terkenal dengan Kulinernya

29 Desember 2021   12:41 Diperbarui: 29 Desember 2021   13:10 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Cikini yang terkenal dengan kulinernya (Dok.pri)

Cikini

Gondangdia

Aku Begini

Karena Dia

Itu adalah salah satu pantun yang menyebutkan sebuah daerah Bernama Cikini yang memang berdekatan dengan wilayah Gondangdia. Menyebut nama daerah Cikini, salah satu jalan di Kawasan pusat Jakarta ini selama ini terkenal sebagai salah satu tempat untuk berburu parcel yang terkenal di Kawasan ibukota.

Tidak hanya parcel, Cikini juga terkenal dengan beberapa kuliner khasnya yang memang menjadi tempat berburu para pecinta kuliner di Jakarta. Menyebut beberapa nama kuliner seperti Rumah Makan Ampera 2 Tak, Gado-Gado Bon Bin, dan juga mie ayam Gondangdia.

Warteg menjadi salah satu pilihan kuliner di kawasan Cikini (Dok.pri)
Warteg menjadi salah satu pilihan kuliner di kawasan Cikini (Dok.pri)

Namun selain ketiga makanan tersebut, Kawasan Jalan Cikini juga menjadi surga kuliner lainnya seperti yang saya temukan ketika hari Sabtu (25/12) kemarin saya dan teman-teman dari Kompasioner Penggila Kuliner (KPK) melakukan gerebek kuliner di Kawasan ini. Saya sendiri memilih untuk menikmati sajian dari warteg yang terdapat di jalan samping Rumah Makan Ampera 2 Tak. Di sana kita dapat menemui jejeran warteg yang menyajikan aneka sajian makanan yang menggugah selera seperti soto ayam, rawon, ayam bakar, dan menu-menu khas warteg lainnya.

Saya Bersama mas Agung kemudian memilih salah satu warteg yang berada tepat diujung jalan. Rawon menjadi pilihan untuk saya nikmati karena begitu menggugah selera. Mie goreng dan sayur kangkung menjadi lauk pelengkap untuk menemani rawon sebagai sajian yang saya pilih. Tidak lengkap rasanya jika di warteg, kita tidak mencoba gorengan yang menjadi salah satu menu yang wajib untuk saya nikmati. Alhasil, 3 gorengan menjadi pelengkap lauk yang saya habiskan sabtu siang itu.

Rasa rawon di warteg ini ternyata cukup memikat selera, dengan kuah yang nikmat ditambah dengan potongan daging membuat rawon ini menjadi sajian yang begitu sedap untuk disantap. Es teh manis menjadi penutup yang segar setelah menikmati makanan yang sudah habis saya makan.

Menu warteg yang menggugah selera (Dok.pri)
Menu warteg yang menggugah selera (Dok.pri)

Warteg di Kawasan Cikini memang menjadi pilihan untuk para pekerja kantoran yang sehari-harinya berkantor di sekitar Kawasan ini. Ada sekitar 10an warteg yang berjejer di jalan yang tembus ke Kawasan Raden Saleh ini. Jalan ini juga menjadi lokasi usaha kaki lima yang disiapkan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Ada 20 pedagang yang berjualan di sekitar area ini yang semua jenis usahanya berupa makanan dan minuman. Untuk jam bukanya sendiri dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Pecinta gorengan mana suaranya... (Dok.pri)
Pecinta gorengan mana suaranya... (Dok.pri)

Puas menikmati sajian warteg, saya pun beralih ke sajian ringan sebagai hidangan cuci mulut sehabis menikmati makan besar tadi. Saya sendiri memilih untuk membeli Roti Tan Ek Tjoan yang sudah melegenda di Kawasan Cikini ini. Dahulu memang Kawasan Cikini menjadi Pabrik dari Roti Tan Ek Tjoan ini, makanya tidak mengherankan jika di sekitar Kawasan ini banyak kita temukan tukang Roti Tan Ek Tjoan lengkap dengan gerobak sepedanya.

Roti gambang menjadi favorit saya jika membeli roti Tan Ek Tjoan. Buat saya tekstur roti gambang yang lembut dan rasa manis yang khas menjadi sebab kenapa roti gambang Tan Ek Tjoan selalu jadi favorit saya dimanapun saya berjumpa dengan penjual roti ini.

Roti Tan Ek Tjoan yang mejadi salah satu kuliner khas Cikini (Dok.pri)
Roti Tan Ek Tjoan yang mejadi salah satu kuliner khas Cikini (Dok.pri)

Seperti dikutip dari website Historia.id, Tan Ek Tjoan menjadi salah satu merek roti tertua di Indonesia. Sang pendiri, Tan Ek Tjoan dijadikan merek produk merupakan seorang pemuda keturunan Tionghoa. Ia merintis usaha ini di Kawasan Surya Kencana, Bogor sejak tahun 1921. Dari tahun 1921 hingga saat ini kita masih bisa menikmati roti Tan Ek Tjoan yang begitu dikenal terutama untuk masyarakat di Kawasan Jakarta dan Bogor.

Roti gambang favorit guwe neh... (Dok.pri)
Roti gambang favorit guwe neh... (Dok.pri)

Nah itu tadi cerita saya menelusuri Kawasan kuliner di daerah Cikini. Pastinya masih banyak lagi aneka jenis kuliner yang bisa dicoba di Kawasan yang bertetangga dengan Kawasan Gondangdia ini. Apapun pilihan kuliner di Kawasan ini, pastinya menjanjikan sajian yang enak untuk dinikmati.

Sekian dulu tulisan saya kali ini, sampai ketemu lagi gerebek KPK di Kawasan lainnya yang pastinya menjanjikan aneka jenis kuliner yang enak untuk dinikmati. Terima kasih.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun