Hari Minggu kemarin saya dan teman-teman dari Kompasioner Penggila Kuliner (KPK) mengunjungi Kota Bogor buat mengunjungi salah satu tempat pembuatan manisan pala di Kawasan Dramaga Bogor.
Dengan menumpang kereta api Commuter Line saya tiba di Kota Bogor sekitar pukul 10.00. Disana saya sudah hadir beberapa teman-teman KPK seperti mas Agung, Pak Dian, dan tentu saja Bos Madyang yang menjadi coordinator KPK hari itu.
Dengan menumpang mobil grab car, kita menuju pemberhentian pertama yakni di Saung Kuring untuk menikmati makan siang. Begitu tiba di Saung Kuring, teman-teman KPK dipersilahkan memilih menu makan siangnya masing-masing. Saya memilih ikan bakar dan sayur kangkung untuk menu makan siang dan jus melon sebagai minumannya.
Tidak lama menunggu, akhirnya ikan bakar yang saya pesan pun siap disajikan. Ehm...keliatannya enak neh ikan bakarnya, tidak pakai lama saya pun langsung menyantap sajian ikan bakar yang sangat menggugah selera. Ditemani sambal cabe yang pedasnya pas, ikan bakar menjadi sajian yang mengenyangkan buat saya siang hari itu.
Setelah menyantap sajian makan siang, rombongan pun langsung bergegas menuju tempat pembuatan manisan pala yang berada di sekitar Kawasan Pasar Dramaga Bogor. Letak Pasar Drama ternyata tidak jauh dari Saung Kuring atau hanya sekitar 15 menit perjalanan.
Begitu tiba di tempat pembuatan manisan pala, kami disambut oleh Bu Oyok yang menjadi tuan rumah sekaligus pembuat manisan Pala. Bu Oyo yang ramah bercerita jika manisan pala ini mulai ia geluti sekitar tahun 80-an. Bu Oyo di sini membuat dua jenis manisan yakni manisan kering dan manisan basah.
Ngomong-ngomong soal manisan pala neh, pikiran saya langsung menerawang ke masa kecil dimana manisan ini begitu akrab dengan keseharian saya. Iya, manisan pala menjadi salah satu jajanan yang biasanya dijajakan di depan sekolah dengan jajanan-jajanan lainnya.
Pembuatan manisan pala tidak terlalu sulit loh ternyata. Selain direndam, untuk manisan pala yang kering juga diaduk dengan gula dan diberi pewarna makanan yang sesuai standar untuk dikonsumsi.
Setelah diberi pewarna, tahap terakhir manisan ini dibakar dalam sebuah Tengku pembakaran selama kurang lebih 2 hari. Setelah itu, manisan baru dikemas dalam plastik-plastik sesuai ukuran berat. Untuk yang 250 gram, manisan kering ini dijual dengan harga Rp. 10000.