Mohon tunggu...
Tauhid Patria
Tauhid Patria Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Menulis apa saja kan suka-suka saya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pertama dan Terakhir di Ulang Tahun ke-5 Komik

30 Agustus 2019   23:15 Diperbarui: 30 Agustus 2019   23:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temen-temen Komik di Museum Naskah Proklamasi (dokpri)

Selalu ada yang pertama dan terakhir untuk semua hal. Iya, saya buka awal tulisan ini dengan kalimat yang sedikit memiliki makna menarik ini. Kenapa bisa begitu, karena acara ulang tahun Komik yang ke-5 sekitar dua minggu lalu memang membuat saya terkesan.

Apa sebabnya ??? Begini ceritanya. Jadi hari Minggu (18/8) kemarin saya menjadi salah satu peserta dalam acara ulang tahun ke-5 yang menggelar acara Jelajah Komik sekaligus Nobar Marathon di XXI Taman Ismail Marzuki (TIM).

Saya memang sangat tertarik dengan acara ini karena selain bisa nonton bareng marathon dua film sekaligus ini pertama kali juga saya berkunjung ke Museum Naskah Proklamasi yang menjadi salah satu tujuan Jelajah Komik.

Iya, mengunjungi Museum Naskah Proklamasi menjadi pengalaman pertama  buat saya karena selama ini saya hanya sekedar melewati saja museum yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat ini.

Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan ketika berkunjung ke sini, mulai dari sejarah perumusan naskah proklamasi yang dilakukan Soekarno Hatta dan Ahmad Subarjo. Ketiganya merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Mayda yang merupakan seorang perwira angkatan laut Jepang.

Salah satu ruang di Museum Naskah Proklamasi (dokpri)
Salah satu ruang di Museum Naskah Proklamasi (dokpri)

Selain pengetahuan sejarah, di museum ini juga terdapat koleksi benda-benda peninggalan di era pasca kemerdekaan mulai dari alat pemutar piringan hitam hingga koleksi uang rupiah yang digunakan di masa-masa awal kemerdekaan. Saya dan temen-temen Komik sangat menikmati berkunjung ke museum ini sambil sesekali mengabadikan momen-momen ketika kami berada di museum.

Piringan hitam menjadi salah satu koleksi yang menarik perhatian (dokpri)
Piringan hitam menjadi salah satu koleksi yang menarik perhatian (dokpri)

Selesai berkunjung ke museum, perjalanan berlanjut menuju tempat makan. Hari itu kami mengunjungi Gado-Gado Bon-Bin yang berada di bilangan Cikini. Nah ini juga menjadi kunjungan yang pertama buat saya ke rumah makan yang menawarkan menu yang menurut saya menjadi  gado-gado paling enak se-Jakarta.

Kenapa saya bilang enak, karena gado-gado di sini disiram dengan bumbu yang sangat enak dan bikin lidah bergoyang. Selama ini saya jarang menemukan bumbu gado-gado seenak di sini karena biasanya bumbu gado-gado yang selama ini saya coba hanya sekedar bumbu kacang biasa aja.

Gado-gado Bon Bin di Kawasan Cikini (dokpri)
Gado-gado Bon Bin di Kawasan Cikini (dokpri)

Sayuran di Gado-gado Bon Bin juga sangat segar dengan tambahan lontong dan kerupuk membuat sajian gado-gado menjadi bertambah nikmat. Gado-Gado Bon Bin sendiri sudah ada sejak tahun 1960 silam dan menjadi salah satu gado-gado favorit bagi masyarakat Jakarta.

Inilah gado-gado terenak seJakarta menuurut saya (dokpri)
Inilah gado-gado terenak seJakarta menuurut saya (dokpri)

Kenyang makan gado-gado, rombongan kami menuju Taman Ismail Marzuki untuk mengikuti Nobar Marathon di XXI TIM. Dua film menjadi target kami dalam Nobar Marathon ini yakni film Perburuan dan Bumi Manusia.

Kedua film yang diangkat dari dua novel karya Pramoedya Anata Toer ini belakangan memang menjadi perbincangan dikalangan perfilman Indonesia terutama film Bumi Manusia karya sutradara Hanung Bramantyo.

XXI TIM yang sekarang tinggal kenangan (dokpri)
XXI TIM yang sekarang tinggal kenangan (dokpri)

Ternyata entah kebetulan atau tidak ternyata hari minggu 18 Agustus 2019 adalah hari terakhir XXI TIM beroperasi, karena mulai tanggal 19 Agustus 2019 XXI TIM sudah tidak lagi beroperasi.

Ada perasaan sedih ketika hari itu menjadi saat pertama dan terakhir saya ke XXI TIM dan dua film yakni Perburuan dan Bumi Manusia menjadi film paling bersejarah buat saya karena untuk terakhir kalinya saya menginjakan kaki di bioskop XXI TIM.

Dua film terakhir yang saya tonton di XXI TIM (dokpri)
Dua film terakhir yang saya tonton di XXI TIM (dokpri)

Beruntung saya memegang dua tiket hari terakhir beroperasinya bioskop ini dan saya menyimpannya di album tiket-tiket pertunjukan yang pernah saya datangi. Ini akan menjadi dua tiket bersejarah dan menjadi koleksi yang berharga dan akan saya simpan selamanya.

Dua tiket bersejarah dan menjadi koleksi berharga saya (dokpri)
Dua tiket bersejarah dan menjadi koleksi berharga saya (dokpri)

Terima kasih buat Komik yang sudah mengajak saya ke acara perayaan ulang tahunnya yang ke-5 buat saya dan juga teman-teman para pecinta film yang tergabung di sini acara Jelajah Museum dan Nobar  Marathon menjadi sebuah rangkaian kegiatan menarik karena memadukan jalan-jalan dengan nonton film Bersama apalagi filmnya memiliki benang merah sejarah bangsa ini.

Sukses terus buat Komik semoga ulang tahun ke-6 , 7, 8, dan seterusnya bisa lebih meriah lagi dan tetap menjadi wadah bagi Kompasianer  pecinta film.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun