Bernostalgia, mungkin inilah kata yang tepat untuk mewakili keikutsertaan saya dalam KPK Gerebek 23 yang kali ini menggerebek ajang Food Festival Kampoeng Tempo Doeloe, di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta. Iya, ketika sedang berjalan-jalan mengelilingi area Kampoeng Tempoe Doloe, saya melihat-lihat apa saja sajian makanan yang ditawarkan di ajang yang sudah memasuki tahun ke-13 ini . Tiba-tiba saya berhenti pada satu gerobak dorong yang menjual ketoprak. Apa istimewanya ketoprak ini, nah lanjut ya bacanya sampai habis he..he..
Kampoeng Tempo Doeloe yang digelar di La Piazza Kelapa Gading
Ketoprak itu bernama Ketoprak Ciragil. Membaca nama ini pikiran saya langsung terbayang tempat tinggal ketika saya waktu kecil dulu. Iya, sebuah rumah yang letaknya tidak jauh dari Ciragil, yakni Ciomas dua. Di sebuah rumah, kawasan Kebayoran baru, inilah tempat saya melewati masa kecil sebelum akhirnya pindah ke rumah saya saat ini di timur Jakarta. Ingatan saya akan ketoprak Ciragil langsung muncul seketika, ketika waktu kecil saya sering diajak mampir untuk menikmati ketoprak kecil bersama (Alm) Bapak dan ibu.
Saya langsung memutuskan untuk mampir dan memesan semangkuk ketoprak di gerobak ketoprak Ciragil. Gerobak ini terletak di bagian depan area Kampoeng Tempoe Doeloe. Harga semangkuk Ketoprak Ciragil Rp. 18.000. Sambil menunggu, saya ngobrol-ngobrol dengan sang pedangang yang bernama mas Bejo. Mas Bejo ini ternyata masih kerabat dengan sang penjual di ketoprak Ciragil. Sehari-harinya, dia berjualan di sekitar kawasan Kelapa Gading. Perbincangan mengalir santai. Ketika saya menyebut pernah tinggal di Ciomas 2, dia tersenyum dan tahu daerah tempat saya tinggal dulu.
Asyik ngobrol, akhirnya sajian ketoprak Ciragil pun terhidang di depan meja saya. Karena lapar, langsung saja saya melahap sajian ketoprak yang menggugah selera ini. Sedikit terbayang enaknya ketoprak Ciragil saat saya kecil dulu. Bumbunya yang enak berpadu dengan lontong yang lembut dan bercampur dengan mie menjadi paduan citarasa yang nikmat. Tambahan kerupuk yang gurih menjadikan ketoprak Ciragil tetap nikmat untuk disantap.
Selesai menyantap ketoprak, saya pun berlanjut mengelilingi area di Kampoeng Tempoe Doeloe. Ternyata saya banyak menemukan makanan khas mulai dari makanan khas Betawi seperti Soto Betawi Bang Nawi hingga sajian kudapan khas Solo, Serabi Notosuman Solo, Nyonya Handayani. Selain itu, ada juga aneka jenis minuman segar yang menggugah selera. Mulai dari Es Jelly 99 hingga Es Duren Iko Gantinyo semua tersaji di booth-booth yang tersebar sepanjang area yang mengambil tempat di La Piazza, Kelapa Gading, kawasan utara Jakarta.
Karena perut saya masih belum menunjukan tanda-tanda kenyang, saya pun melanjutkan perburuan makanan. Sesekali melihat kira-kira makanan apa yang pas untuk saya santap selanjutnya. Mata saya tertuju pada satu Booth yang menjual nasi goreng mercon. Ehm… mungkin enak kali neh nasi goreng pikir saya.Pasti pedesnya nampol, sambil sedikit melongok ke sang pembuat nasi goreng. Nasi goreng mercon, ehm.. pas banget dimakan saat cuaca hujan, yang malam itu mengguyur area La Piazza. Akhirnya, saya pun memesan satu porsi nasi goreng mercon pedas. Kebayang udah seperti apa nanti pedasnya, sambil membayangkan pedasnya sambal ayam mercon yang pernah saya coba.
Sajian nasi goreng pun selesai dibuat. Setelah dimasukan ke dalam wadah, saya pun menuju meja dimana teman-teman KPK berkumpul untuk makan. Ehm.. wangi aromanya sih enak, sedikit menggugah selera saya untuk makan. Begitu tiba di meja, teman-teman KPK pun langsung melihat bungkusan yang saya bawa. Mereka bertanya, nasi goreng apa ini kok banyak cabenya. Nasi goreng mercon neh, pedesnya maksimal, begitu saya berseloroh membuat mereka ngiler he..he..,. Bener saja, begitu masuk mulut, huaaahhh, gilaaa, pedes banget neh nasi goreng. Tapi, biar pedas, nasi goreng ini emang enak banget hingga tak sadar saya sudah menghabiskannya. Begitu habis, ternyata saya lupa membeli minuman. Langsung aja saya berjalan ke booth minuman untuk memesan sebotol teh segar dan ngilangin pedes pastinya he..he..
Kampoeng Tempoe Doeloe tahun ini digelar mulai tanggal 22 April 2016 hingga 22 Mei 2016. Acara yang bertema Aneka Mie Nusantara ini menyajikan tidak kurang dari 65 Booth yang menyajikan makanan dan minuman nusantara. Selain itu, ada juga 29 gerobak yang menjajakan makanan kecil seperti kue ape, kue pancong, dan es cincau hijau. Sementara sajian mie yang menjadi tema tahun ini menyajikan mie-mie khas nusantara seperti mie cakalang khas Manado, Mie Aceh Seulawah, dan tidak ketinggalan mie kocok khas Bandung, Jawa Barat. Nah buat yang hobi kulineran dan penasaran seperti apa gelaran yang digelar rutin setiap tahun ini, langsung aja menuju kawasan La Piazza di Kelapa Gading untuk mencoba aneka jenis kuliner khas nusantara.
Selamat Mencoba….
Foto-foto : dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H