Mohon tunggu...
Tauhid Patria
Tauhid Patria Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Menulis apa saja kan suka-suka saya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Napak Tilas Sejarah di Pulau Onrust, Bidadari, dan Kelor

27 Oktober 2015   17:49 Diperbarui: 27 Oktober 2015   18:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Onrust juga memiliki sebuah museum yang menyimpan aneka jenis benda-benda peninggalan yang pernah ada di pulau ini. Mulai dari puing-puing keramik, peluru meriam, meriam, hingga replika kapal yang pernah digunakan Belanda. Di sini juga terdapat aneka jenis informasi tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di Pulau Onrust. Salah satu yang menarik adalah penemu benua Australia, James Cook ternyata pernah menginjakan kaki di Pulau Onrust. Selain menyajikan pemandangan sisa-sisa bangunan yang runtuh, Pulau Onrust juga menyajikan pemandangan miniatur kincir angin khas negeri Belanda. Selain itu, pulau ini juga terasa begitu permai dengan tumbuhnya pohon-pohon besar yang berada di sekitar area pulau.

[caption caption="Bapak Candrian menjelaskan mengenai posisi strategis Pulau Onrust pada saat itu"]

[/caption]

Tidak jauh dari Pulau Onrust juga terdapat Pulau Bidadari yang dahulu digunakan sebagai pulau untuk merawat jamaah haji yang sakit. Pulau yang memiliki nama Belanda Purmerend ini juga memiliki jejak-jejak sejarah masa kolonial Belanda. Di pulau ini kita dapat menemukan sebuah benteng pertahanan Belanda untuk menghadang serangan musuh dari dari laut yang ingin memasuki Batavia. Benteng bernama Martello ini masih berdiri kokoh menghadap laut meskipun di beberapa sisi benteng sudah terlihat rusak dan kurang terawat. Benteng ini menjadi pengawas terhadap serangan musuh-musuh Belanda yang ingin menyerang Batavia.

[caption caption="Pulau Bidadari mejadi salah satu pulau yang dahulu digunakan untuk mengobati para jamaah haji yang sakit"]

[/caption]

[caption caption="Patung Bidadari yang menjadi maskot dari Pulau Bidadari yang menjadi salah satu pulau di Teluk Jakarta"]

[/caption]

Memasuki benteng ini, Saya dan teman-teman Kompasioner lainnya seperti diajak memasuki lorong-lorong yang dahulu menjadi saksi sejarah betapa Belanda memang menjaga Batavia dari serangan musuh-musuhnya seperti Portugis dan Inggris. Benteng yang dibangun pada tahun 1850 ini memiliki banyak lubang-lubang di sekitar benteng yang berfungsi untuk mengawasi musuh yang ingin menyerang dari arah timur laut. Selain itu kita juga bisa melihat masih adanya meriam-meriam yang berada di sekitar benteng yang dahulu digunakan Belanda untuk melancarkan serangan.

[caption caption="Benteng Martello yang berada di Pulau Bidadari menjadi saksi pertahanan Belanda di pulau ini"]

[/caption]

[caption caption="Benteng Martello dibangun pada tahun 1850 "]

[/caption]

[caption caption="Benteng ini menjadi salah satu cagar budaya yang berada di kawasan Pulau Bidadari"]

[/caption]

Tidak hanya benteng, Pulau Bidadari juga kaya akan aneka jenis tumbuhan dengan tumbuhnya pohon-pohon dari jenis yang berbeda seperti Pohon Glodokan (Polyalthea Longifolia),  Pohon Perdamaian (Baringtonia Exelsa), hingga Pohon Kepuh berusia 200 tahun (Sterculia Foetida). Ada satu pohon yang unik yang konon dipercaya akan membuat seseorang menemukan jodohnya, pohon ini diberi nama pohon jodoh, sebuah pohon besar yang berada di utara Pulau Bidadari. Konon kalau kita berpose di depan pohon ini akan menemukan jodoh atau bagi yang sudah menikah maka dipercaya pernikahannya akan langgeng.

[caption caption="Patung burung elang bondol yang pernah menjadi maskot Kota Jakarta pada sekitar tahun 1989"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun