KKM Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang tetap dilakukan dengan memperhatikan protocol kesehatan ketat serta dianjurkan untuk memilih tempat kegiatan yang tidak jauh dari rumah.Â
Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh setiap mahasiswa Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memenuhi syarat. Dalam keadaan pandemi seperti saat ini, kegiatanKeadaan tersebut yang menjadi latar belakang adanya transformasi kegiatan KKM menjadi KKM-DR (Kuliah Kerja Mahasiswa-Dari Rumah). KKM-DR memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkegiatan dan mengabdikan diri di masyarakat. Akan tetapi kegiatan yang dilakukan diwasi dan harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat
Sebagai seorang mahasiswa aktif yang memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan KKM-DR, saya Taufiq Zduroikhan (19410226) mahasiswa semester lima jurusan Psikologi melakukan kegiatan KKM-DR di desaJeru kecamatan Turen Kabupaten Malang Jawa Timur.Â
Memilih desa Turen sebagai tempat melakukan kegiatan KKM-DR tahun 2021-2022 dikarenakan dekat dengan tempat domisili saya. Saya membentuk kelompok kerja dengan 13 orang teman saya. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh universitas saya bersama kelompok melakukan survey serta meminta izin ke desa Jeru sebelum pembukaaan kegiatan.
Setelah mendapat izin untuk melakukan kegiatann dan melakukan kordinasi, saya bersama kelompok melakukan pembukaan kegiatan KKM-DR pada tanggal 28 Desember 2021. Kegiatan pembukaan tersebut dihadiri oleh kepala desa Jeu berserta perangkat dan  dihadiri salah satu Dosen Pembimbing Lapangan dari anggota kolompok kerja kami.Â
Untuk menyesuaikan tema kegiatan yang ditentukan oleh LP2M yakni "Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi" kami melakukan kordinasi dengan beberapa perangkat desa di masing-masing sector seusai kegiatan pembukaan.
Setelah melakukan kordinasi kami melanjutkan dengan observasi kebeberapa instansi dan organisasi masyarakat yang akan kami jadikan objek kegiatan KKM-DR, diantaranya TPQ Al-irsyad, sentra pengrajin anyaman bambu, lembaga kesehatan desa dan beberapa ormas yang ada di desa Jeru. Kegiatan observasi lapangan yang kami lalukan merupakan salah satu kegiatan untuk menyusun program kerja sebulan kedepan. Berdasarkan hasil observasi serta kordinasi pertama dan dilanjutkan rapat pembentukan program kerja.
Dengan demikian kami memiliki beberapa program kerja, diantaranya
 (1)optimalisasi pembinaan bakat dan minat untuk menIngkatkan multiple intelegenci santri di TPQ Al-irsyad, merupakan refleksi dari program moderasi beragama, serta kegiatan tersebut relevan dengan jurusan saya kh kegiatan tersebut ususnya psikologi pendidikan. Â
(2) peninkatan pemasaran kerajinan anyaman bambu dari UMKM anyaman bambu berbasis digital, keaadan pandemic yang menggaanggu ekonomi dunia harus disikapi dengan cerdas, ekomoni masyarakat sipil juga harus menjadi perhatian, olehkarenanya dalam kegiatam KKM-DR ini pemasaran produk UMKM saat pandemic harus di selaraskan dengan media digital, media sosial, dan e-comerce yang ada.Â
Diharapkan dengan trobosan tersebut mampu menjawab permaslahan yang ada. Selain dua kegiatan tersebut kelompok kami juga memiliki kegiatan lain yang kami lakukan.
Selaras dengan jurusan saya yaitu psikologi yang membahas tentang perilaku dan mental manusia. Kegiatan d TPQ menjadi salah satu focus saya dalam KKM-DR di des jeru ini. karena Psikologi juga mempeljari tentang perilaku dan mental anak-anak yang sedang belajar atau sekolah.Â
Berbekal kordinasi dengan pengurus TPQ Al-Irsyad dan latar belakang sebagai mahasiswa psikologi, saya menawarkan program "Optimalisasi Bakat dan Minat Santri TPQ Al-Irsyad untuk mengembangkan multiple intelegence santri". Kegiatan ini merupakan asimilasi kegiatan pokok pembelajaran Al-qur'an meode Iqra' dengan kecerdasan (kinestetik, interpersonal, verbal linguistic, logichal mathematic, naturalistic, intrapersonal, visusal, musical) yang dimiliki oleh santri.
Kegiatan ini dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali dalam seminggu. Dalam setiap pertemuan tutor memberikan ice breaking yang mengarah observasi keahlian setiap santri.. beberapa ice breaking yag dilakukan seperti mewarnai, menulis ulang huruf hijaiyah, menghafalkan surat pendek, menghafal doa sehari hari dengan lagu dan lain sebagainya.Â
Pada pekan pertama tutor akan memetakan santri dengan kecerdasannya masing masing dan akan memndapatkan pembelajaran yang sesuai. Kemudian pengembangan pembelajaran berbasis multiplr intelegence dilakuan rutin selama satu bulan, dan pada akhir pertemua munncul bakat-bakat yang dimiliki santri sehingga bakat tersebut dapat di tampilkan saat penutupan.Â
Selain hal tersebut dampak yang dirasakan adalah santri dapat memahami huruf hijaiyah dan menghafal doa sehari-hari dengan baik. Â Meski kegiatan ini belum berjalan dengan maksimal dikarenakan keterbatasan waktu dan sumberdaya manusia namun kegiatan ini dapat menjadi trobosan baru metode pembelajaran di TPQ AL-Irsyad desa Jeru Kecamatan Turen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H