Mohon tunggu...
TAUFIQURRAHMAN
TAUFIQURRAHMAN Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Analis Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amir Uskara dan Masa Depan Kepemimpinan Distributif

27 Agustus 2023   14:35 Diperbarui: 27 Agustus 2023   14:48 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar.tribunnews.com

Diskusi tentang bentuk-bentuk baru kepemimpinan institusional yang diperlukan untuk secara efektif menanggapi tantangan kehidupan yang semakin multi kompleks memunculkan narasi segar tentang model kepemimpinan distributif sebagai pendekatan baru yang berpotensi menggeser model kepemimpinan lama yang cenderung struktural dan kaku sebagai warisan model kepemimpinan tradisional.  

            Kemunculan model kepemimpinan alternalif ini sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari realitas berbagai bentuk resistensi yang berupaya menginterupsi model kepemimpinan struktural-formal yang kurang memberikan otonomi dan kepercayaan pada anggota yang dipimpin dalam sebuah organisasi institusional sehingga berdampak jelas pada hubungan kerja yang kurang kolaboratif.

            Kampanye tentang kepemimpinan distributif terus dipromosikan sebagai sebuah gagasan yang sudah waktunya untuk diterapkan, namun kampanye ini beresonansi erat dengan usaha serius untuk menjauhkan diri (untuk tidak mengatakan) meninggalkan segala jenis serta bentuk kepemimpinan komando dan kontrol di bawah satu individu tertentu.

            Adapun bentuk praksis-operasional dari fenomena kepemimpinan distributif saat ini meliputi: sistem informasi yang terdistribusi, pengetahuan (kognisi) yang terdistribusi, pengambilan keputusan yang terdistribusi, pekerjaan yang terdistribusi serta pembelajaran yang terdistribusi.

            Prinsip yang penting dalam kepemimpiinan distributif adalah kolektivitas kepemimpinan, prinsip ini berimplikasi pada model kepemimpinan bersama yang melihat masalah dan solusi sebagai urusan yang mesti diselesaikan secara bersama dan tidak lagi terkonsentrasi pada individu-individu tertentu dengan system komando dan control yang terawasi. Sehingga kepemimpinan terdistribusi menuntut pengikutsertaan team yang dianggap experts pada bidang-bidang tertentu. Karenanya konsep kepemimpinan yang ditekankan di sini adalah konsep tanggung jawab yang dibagi secara multilateral.

            Prinsip lain yang juga penting dan menentukan bagi realisasi model kepemimpinan distributif adalah prinsip keterbukaan untuk mengakomodasi cita rasa realitas sebagai sesuatu yang berubah dan terus muncul serta tumbuh.  

            Aktualisasi dari kepemimpinan distributif membawa kita pada model kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan dan mengakui proses multi-segi yang kompleks yang berfokus pada pengembangan seluruh individu anggota dan juga organisasi dan institusi tempat mereka bekerja.

            Konsekuensi dasar dari model kepemimpinan distributif ini adalah pandangan yang meragukan bahwa kepemimpinan merupakan monopoli satu individu sembari menolak pandangan bahwa setiap kelompok hanya memiliki satu orang pemimpin sehingga berakibat sangat jauh bagi tumpulnya inisiatif kepemimpinan anggota kelompok yang sekaligus mengaburkan peran juga fungsi anggota dalam kelompok organisasi dan pada saat yang sama anggota organisasi ataupun negara harus menerima setiap bentuk konsekuensi dari putusan yang diambil oleh pemimpin mereka.

            Sebagai mana yang diungkapkan oleh Ramsden tentang kepemimpinan distributif dalam konteks kampus:

            "Bahwa kepemimpinan distributif diperlukan untuk mendukung, mengelola, mengembangkan dan menginspirasi seluruh kolega. Kepemimpinan di universitas harus dimiliki oleh semua orang, mulai dari Wakil Rektor hingga petugas parkir biasa, dan kepemimpinan berkaitan erat dengan bagaimana orang berhubungan satu sama lain".

            Jika kampus sebagai miniatur negara membutuhkan model kepemimpinan distributif, maka negara sebagai the largest institution  mutlak membutuhkan angin segar pembaharuan model kepemimpinan alternatif, yaitu; kepemimpinan distributif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun