"Rasanya aku belum pernah lihat makanan ini. Kue apa ini namanya, Fit?" tanya Rama.
"Aku kasih nama kue 'endog londok'. Ehh ... bukan aku, yang kasih nama ibuku," Fitri unjuk senyum.
"Makanan apa tuh? Aku baru dengar."
"Ada resep rahasia dari ibuku. Resep 'endog londok' ini salah satu andalannya. Ia selalu bikin camilan buat makanan lebaran."
"Dari ibumu toh, Fit? Jadi kamu belajar masak dari ibumu?"
"Aku enggak belajar khusus kok. Di rumah sama ibu aku saja suka diomelin karena enggak mau belajar masak," Fitri cemberut.
"Namanya juga perempuan, kamu tuh harus bisa masak," kata Rama.
"First time, keseringan masak mie di kostan semasa kuliah dulu. Jadi bosan. Terus ya aku coba masak resep-resep yang aku baca. At least, ya gitu deh awalnya aku mulai masak sendiri," Fitri bercerita.
"Ihhh ... keren ternyata istriku ini. Memang benar apa kata orang. Kadang kita enggak perlu memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu. Ya walaupun kadang harus juga dipaksa biar bisa," puji Rama.
"Tapi enak kan kue buatan aku? Cobain deh!"
"Resep 'endog londok' ibumu ini kamu tambahin rasa cinta, ya? Enak banget," Rama menggoda.
"Iya donk, aku kan masak buat kamu, spesial makanan lebaran untuk suamiku tercinta," Fitri tersipu memeluk Rama.
Lebaran 1442H
Catatan:
Endog Londok (Sunda: telor bunglon), nantikan resepnya dari ibunya Fitri ya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H