Mohon tunggu...
Taufiq Sudjana
Taufiq Sudjana Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah kegiatan lain di sela pekerjaan di sebuah sekolah swasta di Kota Bogor.

Bacalah dengan Nama Tuhanmu, dan ... menulislah dengan basmalah!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gramedia Pajajaran Tutup

10 Mei 2021   07:06 Diperbarui: 10 Mei 2021   13:32 2832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk penutupan Gramedia Pajajaran Bogor (Sumber foto: Radar Bogor)

Adanya Gramedia.com sudah barang tentu semakin memanjakan para peminat buku. Tinggal klik, pesan, bayar, buku pun diantar sampai ke rumah oleh kurir jasa pengiriman. Namun, buku-buku yang saya tulis belum masuk Gramedia.

Jadi, sebetulnya meski toko fisik berupa bangunan sudah tidak beroperasi lagi, kita masih bisa membeli buku di Gramedia terdekat lainnya. Bahkan dengan adanya toko buku online Gramedia itu kita pun dapat membeli buku-buku kesukaan kita melalui portal yang disediakan.

Ada sisi lebih baik keberadaan toko online ini. Ulah kebiasaan pengunjung yang hanya menumpang baca bisa dihindari. Selain karena membuat koleksi buku menjadi kucel, juga tentunya kita perlu turut menghargai karya para penulis buku tersebut. Dengan membeli buku itu kita secara tidak langsung sudah membantu pengelola dan gaji karyawan, serta lebih jauhnya lagi adalah income bagi penerbit-penerbit juga royalti untuk para penulis bukunya. Bukan hanya itu, kita juga turut membantu lapangan pekerjaan untuk kurir dan layanan jasa pengiriman.

Jangan hanya karena kebiasaan kita membaca gratis itu lantas merasa kehilangan Gramedia. Seiring usia kita bertambah sudah barang tentu sekarang di antara kita sudah memiliki penghasilan sendiri. Berbeda dengan masa kecil atau ketika sekolah dulu, uang untuk beli buku masih meminta kepada orang tua kita.

Anak-anak seperti itu saya lihat masih ada. Seperti kita dahulu. Betah berlama-lama di Gramedia untuk membaca tanpa membeli. Namun, kita perlu tanamkan bahwa lambat laun kebiasaan ini akan berubah.

Rak buku yang berjajar tertata rapi berdasarkan kategori buku itu kini tetap bisa kita temukan di Gramedia.com. Katalog buku itu dengan mudah kita akses. Kita tetap bisa memilih buku-buku kesukaan kita. Bedanya hanya terletak pada keterbatasan sinopsis dan kita tidak bisa leluasa membuka-buka halaman buku.

Anak-anak kita nanti akan terbiasa dengan dunia digital. Mereka akan hidup di zaman yang berbeda dengan zaman kita dulu.

Niatkanlah membeli buku, minimal menambah koleksi perpustakaan pribadi di rumah. Kita dapat menularkan hobi membaca kepada anak-anak kita. Menyediakan bahan bacaan untuk mereka. Dengan membaca ini diyakini berbagai kalangan dapat menambah wawasan. Cakrawala berpikir pun semakin luas. Daya imajinasi dan kreativitas pun akan semakin terangsang dengan membaca.

Tidak ada upaya yang sia-sia. Pernahkah kita bayangkan, bisakah kita mengetahui sesuatu yang tidak diajarkan di sekolah tanpa membaca? Bukankah waktu belajar kita di sekolah terbatas oleh jadwal pelajaran? Sisanya, kita menambah wawasan dan pengetahuan kita melalui buku-buku yang kita baca.

Untuk itulah, kita coba mulai di keluarga kita sendiri. Kegiatan di rumah sekarang ini lebih banyak dibanding di sekolah. Kita dengan leluasa mendampingi putra-putri kita belajar. Belajar dari berbagai sumber, termasuk buku-buku bacaan.

Tidak mustahil, generasi literat yang sedang terus digelorakan oleh pemerintah melalu Gerakan Literasi Nasional dapat segera terwujud.  Sebab, gerakan literasi bukanlah tanggung jawab pemerintah semata. Ia meniscayakan peran dan keterlibatan banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun