Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepingan Malam di Gaza

26 Oktober 2023   23:43 Diperbarui: 26 Oktober 2023   23:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata mata telah kabur dari sejarah yang jujur. Mereka menyebut diri membangun peradaban dengan membuat kehancuran,dan mencaplok tanah yang suci dengan mitos. Solusi dua-negara hanya permainan meja runding, klaim yang datang dari kolonialolisme, membelah dunia dengan timur dan barat, lalu masuk menjarah dan menjajah.

Aku melihat kepingan malam yang jatuh di Gaza, mereka menangis dengan mulia dihimpit reruntuhan dan kehilangan. Seketika Gaza akan menjadi ladang pembantaian dan menjadi danau darah. Kebisuan tiba tiba menjalar ke mulut mulut penjaga perdamaian.

Hari ini tak ada tempat sembunyi!:Kata para petarung.

Baca juga: Doa Telah Jadi Abu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Dansa Politik

Baca juga: Nasib Kutu Loncat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun