Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Duet A-Min

3 September 2023   21:21 Diperbarui: 5 September 2023   08:02 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secepat kilat duet Anies dan Cak Imin jadi konsumsi media. Di antara artikel kompasiana mengulasnya dari sisi dansa politik ala cak Imin. Ada juga menyebutnya sebagai akrobat politik. Bisa begitu, ya?

Masyarakat pada umumnya tidak punya pilihan teknis. Para elite lah yang mengatasnamakan rakyat dalam putusannya. Moga ini bagus untuk Indonesia yang lebih maju. Pihak NU juga mengharapkan bahwa ini bukan bagian dari keputusan NU secara organisasi.

Ya, di antara seleweran media, banyak yang mengarahkan sisi Surya Paloh dan Anies. Anies dibully jadi petugas nasdem (padahal duduk perkaranya beda). 

Baca juga: Yuk, Main Hujan!

Yang paling berat adalah, beberapa saat sebelumnya, Pak Surya ada ketemuan dengan Pak Jokowi. (Kayaknya banyak pasang kaki nih..)

Saya menimbang bahwa bahwa naluri Pak Surya yang berdarah bisnis sangat kental, dalam hal cepat mengambil keputusan/ngotot.

 Kronologisnya, dia memang meminta Cak imin memutuskan dengan cepat. Bersalaman denga Pak Surya (tanda sepakat) atau tidak pernah sama sekali. Walaupun belum ada dialog khusus ke partai pendukung lainnya untuk hal ini.

Begitu pun Cak Imin, nilai politisnya tentu sangat tinggi saat bisa mengambil" posisi orang nomor satu di PKB. Sehingga memberi garansi tersendiri. Bahkan ia digadang sebagai capres dari dari PKB dalam muktamar kemarin itu.

Tentu, pihak Probowo" merasa ditinggalkan. Pun Demokrat yang langsung meradang sampai SBY jadi merespon dengan nada tinggi: tidak amanah dan menganggap Anies berkhianat. (Mestinya yang merespon awal adalah AHY, biar gentel gituh!)

Baca juga: Kota yang Gerimis

Tapi inilah dinamika, kata orang pintar...he he. Dan PAN menyebut Cak Imin berbelok tanpa kasih tanda sen/signal.

Walau berat, mungkin Anies juga menimbang bahwa kedewasaan politik ala cak Imin dan potensi eletoralnya beda jauh dengan potensi AHY. 

Kata Anies....: Cak Imin telah memimpin PKB sejak 2005, sekitar 18 tahun, tentu itu tidak mudah. Dan saya kira nalar Anies bisa kita terima. 

Lagi pula kata Anies di siaran Narasi Najwa, ada sinyal demokrat meninggalkan koalisi bila AHY tidak dideklarasi segera di tanggal 3 itu. Jadi lamgkah taktis pak Surya dan sikap Anies bukan sikap khianat. Tidak ada itu master mind, kata Anies (4 sept 2023)

Berangkat dari sisi basis pergerakan organisasi duet Anies- Imin juga memberi ruang tersendiri. Dari akademisi ke politisi. Dari santri ke wakil presiden. Ada yang bilang begitu. 

Namun yang berat, berita di lokal Aceh hari ini, Cak Imin terindikasi akan diperiksa KPK...wah! (Perihal kasus ketetangakerjaan tahun 2012 lalu...he he)

Adapun pesan  duet A-Min untuk masyarakat, masih mengambil tema keadilan dan memperluas ruang perbaikan , tentu dengan konsep perubahan di sisi yang menumbuhkan keadilan tadi.

Belakangan, lewat berita tv swasta online, PKS mengajak Demokrat untuk rujuk ke dalam koalisi awal. Nah! PKS menganggap Pak Anies telah tercitrakan" dengan PKS sehingga siapa pun wakilnya bukan masalah. Mereka tetap menunggu keputusan majelis syura.

Selamat datang duet A-Min

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun