Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filosofi Kopi Miring dari Aceh

13 Agustus 2023   23:20 Diperbarui: 14 Agustus 2023   06:57 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini hanya penamaan yang rasis Belanda terhadap ragam perlawanan masyarakat Aceh dan kegilaan mereka terhadap kopi. Maka kopi miring juga semakna dengan semangat perjuangan rakyat Aceh saat itu.

Sementara secara perlahan, Belanda melestarikan budaya kopi dalam skema industri, tanpa ritus sebagaimana di atas tadi. Kopinya pun, konon, bukan lagi robusta. Namun beralih ke arabika yang sesuai dengan lidah dan georafis Eropa.

Maka wajar kopi ini jadi kualitas ekspor dan jadi primadona. Tentu karena ada kepentingan industri dan monopoli di dalamnya serta terputusnya mata rantai ulama dan umatnya:budaya menghidupkan malampun menjadi hura hura semata!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun