Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangan yang Sepi

3 Agustus 2023   21:53 Diperbarui: 3 Agustus 2023   22:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan yang sepi menjangkau ujung malam. Mengambang pada tubuh yang limbung. Berdiri di halaman depan dan memandang bangunan kosong. Atap atap yang segera lembab oleh embun. Esok mungkin tak ada hujan. 

Di sini tak ada bulan penuh yang menggantung. Tangan yang sepi di sebelah sana telah menariknya ke dalam tidur yang tenteram. Mungkin ada kisah menarik dari tengah kota tentang selegram yang dahaga eksperimen.

Jiwa yang hidup tak akan larut oleh malam. Tangan sepi tak akan mengoyak rindunya. Matanya adalah taman hujan di di kaki langit yang lembut.

Baca juga: Akhir yang Sepi

Sepi hanyalah sebilah jendela saat engkau menyibak waktu.

Baca juga: Malam yang Sepi

Baca juga: Sepi yang Tajam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun