Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dan Sebuah Kota

16 Juni 2023   18:35 Diperbarui: 16 Juni 2023   18:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekejap senja menyelinap menepis pengap kemarau. Jendela jendela apartemen yang bertirai kesepian. Jarak antara aku dan rintihan hujan. Mobil mobil seperti menyengat telinga. Deru deru mesin yang serak. Waktu terus merangkak. Interval yang bias pada watak  pencarian manusia. Alun alun kota apakah selalu ramai. Apakah harapan harapan sentiasa tergantung di sini?

 Dinding dinding baja di antara kita telah dilapisi semua pusaka kehendak bebas manusia. Antara menjadi makhluk kapital dan industri. Atau identitas yang bsa ditukar di pasar bebas, di bursa saham. 

Senja akan turun seperti ingin melampiaskan sesuatu yang belum kita kenal. Kota ini akan jadi saksi.

Baca juga: Kota Senja

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Sebilah Senja

Baca juga: Petuah Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun