Saya berhutang dengan cak Nun (emha ainun najib)untuk istilah/nama Markesot. Tokoh rekaan-realisnya era 90an. Yaitu dalam buku esaiya, Markesot Bertutur. Adapun usia Markesot sekisar 30 an tahun sejak dibukukan tahun 1994.
Jadi saya anggap Markesot adalah perwakilan dari karakter bangsa kita yang terus mencari bentuknya.
Saya kaitkan dengan politik karena tipikal Markesot dalam buku esai itu memuat sindiran dan respon serta ironi persoalan berbangsa. Dari kezaliman, Â penyimpangan, korupsi dan kerelaan masyarakat untuk menghadapi itu dengan ragam penerimaan.
Markesot dan kawan kawannya seperti Markasan dan Markombloh, kalau tqk salah saya, adalah perwakilan dari entitas masyarakat kita di tengah kegalauan dalam melihat kenyataan kepemimpinan negara. Bahkan mungkin tentang keabsahan bernegara.
Sedikitnya, Markesot selalu berupaya untuk tidak menambah jumlah orang yang bermasalah di negeri ini. Itulah jurus saat kita tidak bisa mengurangi masalah di sekitar kita.Â
Minimal kita tidak memiliki saham" dalam meningkatnya permasalahan bangsa. Itulah nilai politik Markesot yang saya tangkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H