Sebuah gudang tua. Setelah beberapa lamgkah dari satu gerbang yang juga rapuh. Senja hadir di tikungan. Hujan diam dan datar. Angin berat dan beku.
Ada sesuatu yang menggenang di dokumen layarmasa di pikiran. Di kenangan kenangan yang menyeberangi waktu ke wakru.
Agaknya suatu tesis tentang keberangkatan baru. Berkemas. Membasuh diri. Ooh..Ramadan yang datang lagi. Dan jiwa yang masih terkoyak. Ada harapan harapan yang terjebak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H