Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Otak Pejabat

12 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 12 Maret 2023   15:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Otak Pejabat

Hari hari ini makin pelik saja. Rasanya masih otentik bicara soal pejabat. Mungkin ini terlalu dibesarkan dan
digeneralisir. 

Tapi yang mencuat di publik memang meresahkan. Belum lagi yang memang tidak dipublis. Tahu sama tahu. Tentang setoran setoran antar instansi dan pejabat tertentu untuk kepentingan tertentu.

Itu menggambarkan otak pejabat. Atau bagian dari otak pejabat kita. Pastinya itu menggambarkan otak rezimnya. Orang orang yang memelihara mereka.

Yang paling mencolok misalnya, Plt rarusan kota di Indonesia. Itu plt terlama bila berlangsung 2.5 tahun. 

Bayangkan mereka memimpin/katakanlah begitu, tanpa dipilih langsung oleh.masyarakat. namun dipilih oleh rezimnya. 

Dan itu untuk jangka waktu yg lama. Bukan sekadar 2 bulan atau 6 bulan.

Itu cukup menggambarkan skala otak pejabat kita. Cara berfikir dan perspektifnya ke depan.
Itu merisaukan kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun