Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tamsil Sebuah Negeri

12 Maret 2023   11:28 Diperbarui: 12 Maret 2023   11:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerika qarun keluar dengan seluruh pengawal dan tumpukan hartanya. Kunci kunci gudang hartanya mesti.dibawa khusus oleh unta unta yang khusus pula.

Tentu belum ada medsos dan IG saat itu. Mungkin 1500 tahun sebelum masehi.

Para warga yang melihatnya terkesima. Dan berharap. Berkata dalam hati:

"Andai aku mendapatkan harta seperti  qarun itu. Tentu aku akan merasa beruntung dan bangga"

Lalu karena ingkar. Bumi telah menelan harta si qarun. Tak tersisa sedikit pun. Hingga menjadi pelajaran abadi.

Para warga yang kemarin itu berbalik berkata:

"Alamgkah celakanya qarun. Betapa ruginya ia".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun