Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paragraf Hujan

16 Desember 2022   10:20 Diperbarui: 16 Desember 2022   11:12 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paragraf Hujan
====


(mungkin tak ada hujan di sini, entah esok, atau lusa):
Setelah sepi mengancam
pada tepi kemarau yang tajam
siang gerah di perjalanan
aspal aspal cadas
fatamorgana yang menjalar
merambat di tubuh musafir.


Siklus dan mekanisme rindu
yang membentuk hujan
pengendapan yang panjang
dari semua peristiwa daun
atau nafas nafas tumbuhan laut:
sebait hujan yang menimpa ubun ubun
tenang dan tenteram
suatu paragraf yang singkat
dari kisah yang panjang

*

Dalam Kumpulan Berburu Hujan

Baca juga: Hujan Hujan Kecil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun