Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi Lebih Berat dari Sekadar Rindu

1 November 2022   07:58 Diperbarui: 1 November 2022   18:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kutimbang timbang, rupanya ada yang lebih berat dari sekadar rindu, dan rupanya yang lebih berat itu bukan hal yang luar biasa dari peristiwa besar keseharian kita. 

Yang lebih berat dari sekadar rindu itu adalah meniadakan secangkir kopi untuk setiap hari.

Kenapa begitu berat tanpa kopi?  Apakah candu dan impuls saraf? 

Mungkin, rindu itu pun bisa teraduk dalam secangkit kopi dan tegukannya, seakan dalam secangkir kopi itu merangkum dan merangkul semua peristiwa yang tak bisa dikabarkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun