Mata terbenam. Hanya diam. Sungai menjalar seperti lintasan ke pusat perjumpaan.Â
Mata segera tajam. Semua yang diabaikan telah ditampakkan. Sepi menerkam. Sesal menghantam.Â
Terkenang tubuh yang pernah rubuh dalam sujud. Tiba jua di penghujung jalan. Melewati senja, Â ke ujung malam.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!