Diam, mencekam sekejap, tak ada suara. Â Abu Nawas melompat cepat ke sisi kiri harimau, ia baru saja melemparkan debu ke mata harimau, lalu segera mengelus bagian leher harimau, Â secara perlahan, penuh kasih sayang, Â sambil berkata perlahan, aku hanya sementara di sini, tetaplah tetang, aku ini Abu Nawas, teman baik raja, Â demikian kira kira, bisik Abu Nawas.
Sementara itu, di luar ruangan dan di sekitar istana orang orang sedang penasaran dengan keselamatan Abu Nawas, mereka menunggu sepekan untuk mendapat kabar.