Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Hujan

27 September 2022   21:49 Diperbarui: 27 September 2022   21:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan singgah di sepucuk daun. Seakan ia bercakap, sekejap, mengenang perjalanan tubuhnya. Dari siklus yang jauh. Dari buih dan gelombang. Dari penguapan yang panjang dan rumit. 

Hujan, mungkin bicara asam dan kepedihan,  atau kepahitan, yang ia sembunyikan pada daun daun. Daun daun yang juga menyimpan kisah serupa. 

Tangan tangan manusia begitu bengis, suaranya lirih. 

**

Dalam kumpulan "Berburu Hujan"/2021-2022. Direncakan untuk terbit via Grup Gramedia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun