Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap Hujan

1 September 2022   11:33 Diperbarui: 1 September 2022   11:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayap hujan membawa kerinduan kosmik, ketenteraman, kesuburan dan harmoni. Sepekan dalam hujan dan cuaca lembab bagai sayap sayap hujan yang tipis menimpa kehidupan kota. 

Kita boleh memilih takjub atau tidak, hujan adalah dawai harmoni sejak awal kehidupan bumi. Sayap hujan menetralisir semua gairah bumi. 

Apa yang kita dapat dari hujan adalah buah tangan sendiri. Hujan yang asam dan logam, adalah industri kita yang gagah. Sungai sungai meluap karena debit air yang tak sanggup direkam tanah. 

Akar akar telah hilang. Pohon pohon menjadi hiasan. Tanah tanah gersang selalu menanti sayap hujan. 

Oh.. Hujan. Aku ingin menjadi sayapmu. Menimpa setiap perindu yang bersimpuh di pangkuan, dengan sadar dan tenteram. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun