Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kimia Bahagia

25 Juli 2022   23:29 Diperbarui: 25 Juli 2022   23:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini racikan sempurna sang salik Alghazali. Kimiya saadah, alchemy of happiness. Kimia Bahagia. Kimia hati dan Rohani, begitu kata sebagian. 

Alghazali mengkostruksi pengetahuan kimia jabir bin hayyan secara spirituil. Sang ahli kimia dapat meracik perbagai unsur dan substansi materiil.

Maka Alghazali memandang kesufian sebagai jalan kimiawi untuk mencapai kemurnian yang transformatif, kebahagiaan yang autentik,  tanpa batasan,  selain zauq, citarasa (yang tidak bertolak dengan syariat). 

Dalam racikannya, pembentuk utama untuk kebahagian puncak dalam pengabdian (ibadah), mecakup tiga unsur. Pertama, mahabbah. Kedua, mujahadah. Ketiga, riyadhah. 

Rasa cinta positif mesti memenuhi qalbu, hingga penuh ridha,  rela,  dan qanaah, tawakkal penuh gairah, itulah mahabbah.

Mujahadah, ialah kesungguhan tiada henti. Menempuh jalan berat dan mendaki. Memerangi kesenangan diri yang nisbi dan majazi, melawan semua unsur yang mengotori jiwa. 

Riyadhah, pilar mekanisme yang konkret secara zahir syar'i ataupun komitmen kuat dalam menempuh semua wasilah ibadah, (wajib dan sunnah)  agar mencapai puncak bahagia tanpa cela dalam cahyaNya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun