Surat Cahaya
==
ini kisah ruh yang meminjam tubuh agar mendapatkan pengalaman inderawi.
surat cahaya memberinya ingatan
tentang titik perjalanan. awal dan akhirnya.
sang musafir hanya penjelajah sepi yang sok tahu dengan seperangkat bekal yang terbatas. Â
si musafir menyangka akal sebagai puncak powernya. menangkap dan menganalisa semua lalu menyimpulkan batasan batasan yang serba relatif.
surat cahaya mengitari kebenaran yang tidak nisbi, akal kreasi dan nafsu dalam porsinya.
Bukankah benar, Â siapapun akan selalu butuh cahaya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H