Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Cahaya

4 Juli 2022   22:15 Diperbarui: 4 Juli 2022   22:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surat Cahaya
==

ini kisah ruh yang meminjam tubuh agar mendapatkan pengalaman inderawi.

surat cahaya memberinya ingatan
tentang titik perjalanan. awal dan akhirnya.

sang musafir hanya penjelajah sepi yang sok tahu dengan seperangkat bekal yang terbatas.  

si musafir menyangka akal sebagai puncak powernya. menangkap dan menganalisa semua lalu menyimpulkan batasan batasan yang serba relatif.

surat cahaya mengitari kebenaran yang tidak nisbi, akal kreasi dan nafsu dalam porsinya.

Bukankah benar,  siapapun akan selalu butuh cahaya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun