Banyak yang mengusulkan Abu Nawas jadi menteri. hanya sebagian kecil warga istana yang tak setuju.
Ketika utusan raja sampai di rumah, Â Abu Nawas sedang di daerah lain. Katanya ini untuk undangan tes. padahal menteri lainnya tidak dites. raja langsung menunjuk saja.
Mereka menunggu Abu Nawas sampai sore. Abu Nawas tiba di rumah malam. Â Hanya dipesankan agar datang esok pagi ke istana.
Hanya orang orang dekat raja saja yabg menyaksikan tes tersebut. Sebenarnya sedari awal Abu Nawas sedang dites: Datangnya tepat waktu. cara dia masuk. pakaiannya. cara dia makan. dan cara dia saat membicarakan solusi permasalahan negeri.
Hanya dua tes lagi yang belum dilewati. Yaitu tes mendengarkan yang bertepuk sebelah tangan dan memahami suara hewan.
Abu Nawas sempat menolak untuk tes ini. namun bukan Abu Nawas namanya bila tak dapat menyelesaikan urusannya.
Kata raja: Tes tentang bertepuk sebelah tangan itu, tentang integritas. Tentang memahami yang esensial. sedangkan tes mendengar  dan memahami suara hewan adalah tes kekuatan personal dan potensi.
Rupanya Abu Nawas bisa mendengar tepukan sebelah tangan. Abu Nawas juga tahu apa yang diucapkan ayam saat berkokok. Â Saat berkokok tadi, Â kata Abu Nawas, Â Ia menyampaikan pesannya agar saya jangan jadi menteri.
Kenapa? begitu kata Raja.
Jawab Abu Nawas :Akan banyak ayam yang tak bisa berkokok dan burung burung di istana akan berhenti berkicau.
Jadi biarlah saya tidak jadi menteri. katanya. saya menolak tawaran Raja. katanya. Raja diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H