Era digital dan industri 4.0 mengondisikan semua kemingkinan baru yang tak terbayangkan sebelumnya.Â
Semua aspek kehidupan kita akan teriris oleh industri digital. Sebagian memanfaatkannya secara alami dan spontan, Â sebagian lagi dengan modelling dan branding. Tergantung niat masing masing.Â
Di antara opsi kegiatan ekonomi digital yang kreatif adalah memanfaatkan ruang untuk menceruk pasar/audiens dengan menjadi Influencer.
Menurut hemat kami, Â menjadi influencer agak lebih berat ketimbang menjadi youtuber saja. Tentu dengan aspek kerja yang agak berbeda.Â
Dari beberapa riset kecil, Â kerja influencer sekitar 5 jam sehari, Â dia bisa mengaturnya sendiri nanti.
 Pendapatannya berkisar puluhan hingga ratusan juta. Dengan rerata follower 5 juta, untuk influencer papan atas.
 Minimal sebagai selegram, perlu 20.K follower, dengan nilai ekonomis, 9 sd 14 juta perbulan.Â
Bagi para muda yang ingin menjajal peluang ini akan sangat berdampak dan masih berpeluang besar secara ekonomis dan bahkan politis
5 langkah yang dimaksud adalah:
1. Membangun pesona ahli dan personal branding. Sebagian melakukannya dengan tim dan pihak kedua. Bisa memakan waktu satu sd tiga tahun.
2. Fokus di satu segmen audiens.Biasanya segmen generasi muda, remaja, kamunitas dakwah, kaum hawa atau ibu rumah tangga, kaum profesional dll.Â
3. Aktif di jejaring sosial dengan langsung atau lewat tim, Â dengan jadwal yang rapi dan target yang bisa diukur
4. Terlibat intens pada kasus/aktivitas keseharian yang menghidupkan citra rasa publik, ramah audiens, Â terlibat dalam misi sosial.Â
5. Selalu meng upgrade diri, keahlian, relasi baru, dan evaluasi komitmen dan layanan.Â
Langkah-langkah di atas hanya sebagai dasar awal dalam upaya mendapatkan tawaran promosi produk, barang dan jasa, iklan atau opini publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H