Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Rumah Ayah

22 Mei 2022   14:57 Diperbarui: 22 Mei 2022   15:01 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku meihat jendela yang warnanya tua, papannya yang meredam peristiwa dan tirainya yang menyimpan baris baris kenangan.

Waktu seperti terhenti. Mataku kembali ke belakang. Ke masa kanak kanak. Berlarian. Bermain sepeda. Berjalan bersama ke masjid yang jauh letaknya. Beberapa kali kami ke laut. Bermalam di kapal. Memancing. Bahkan sesekali berlayar ke pulau menyertai tugas Ayah.

Di rumah Ayah, sepi seperti menjalar. Merayap pelan pelan. Emak membentangkan doa dengan sabar. Menanak nasi. Mengaji. Membereskan dapur, juga merasakan ngilu di tulang sendi.

Di sini semua kemewahan tak bisa diucapkan. Semua pengharapan telah dipikul masing masing. Rasa sykur adalah segalanya. 

Kehidupan mungkin bisa mengambil semuanya,  tapi tidak bisa mencuri kenangan yang melekat di jiwa. 

Tetiba daun pintu berderit. Jendela bergerak gerak. Angin yang rindu selalu menjenguk.

Ingin segera dan selalu kuketuk rumah Ayah,  duduk bersimpuh di dekat ibu dan mengenang waktu waktu sudah sambil bicara tentang cucu cucunya yang beranjak dewasa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun