Penulis mengalami metoda ini 5 tahun sebelum tamat SD umum tahun 1990. selain ada juga pendidikan dasar Alquran di  rumah sebelum masuk sekolah kuttab/maktab ini. Dasar di awal ini mempermudah penulis saat mendalami ilmu di pesantren yang modern versi Gontor Darussalam (terpadu).
Belakangan, Â di beberapa daerah dalam tradisi Islam, Â metode kuttab ini bertrasnformasi menjadi Madrasah Diniyyah: memang agak berbeda secara filosofis dengan madrasah ibtidaiyyah, seperti ulasan ringan di atas.
Beberapa daerah seperti Aceh, ada balai dan dayah dengan jadwal dan waktu tertentu, Â tapi tanpa sebutan kuttab.
Bagi yang ingin memurnikan kembali keaslian ajaran Islam, Â dengan mengkopy paste tradisi awal Islam, Â mereka bisa mengawali dari sekolah Kuttab ini secara formal atau semi formal.Â
Lalu berkembang menjadi madrasah/melatih skill hidup, kemudian masuk ke sekolah tinggi/ Jamiah/universitas/kulliyyat pada studi khusus dan pengembangan profesi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H