Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sebuah Taman

19 Februari 2022   10:04 Diperbarui: 19 Februari 2022   10:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.dok.pixabay.2022

Pada Sebuah Taman

******

Sa'di pergi meninggalkan tamannya untuk kita jenguk,  pada Gitanjali dan Bustan. dia telah  berjalan dari Persia sendirian menyapa dan duduk setara
dengan siapa saja.

Dan Iqbal mengekalkan syairnya
pada pancaran taman Barat
untuk Timur yang jumud,
tercabik inferioritas
baginya taman dunia mesti dicahayai
risalah nabi nabi.

Pada Ghazali dan Rumi
taman rimbun mahabbah
dalam ekstase ruhi
yang sejuk-khusuk
tirai hati yang tebal telah terkulai

si salik  segera sampai
menjumpai Pemilik Taman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun