( Puisi ada, karena adanya kehendak si penyair, Â kehendaknya yang murni akan menghasilkan sugesti yang asli dan tahan lama )
*****
Setiap kita telah mengenal puisi, Â walau tidak dengan baik, Â puisi sangat akrab dalam tradisi belajar kita. Â entah itu berupa hikayat, Â syair atau mantra dan senandung yang dipublikasi.
Dibanding karya prosa lainnya, Â puisi termasuk yang paling ketat dalam prosedur, Â namun juga memuat ranah kebebasan yang relatif khas. minimal, Â puisi sangat terikat dengan pemilihan diksi.
Secara logis, Â moril dan etis, puisi sangat bernuansa sugestif. puisi mengandung muatan magis, kejutan dan abstraksi tertentu.Â
muatan sugesti tu mendorong pemirsa/audien untuk larut, terlibat dan menggairahkan perlawanan. Dan, Â dalam pandangan etis, Â karya sastra yang ideal adalah yang memuat literal edukasi, selain keindahan bendawi.
Puisi hendaknya memberi nilai tambah dalam hal pengembangan diri, Â perbaikan sosial dan implementasi ajaran universal.
Pada poin inilah puisi dan sugesti saling terkait, Â hampir keseluruhan karya terbaik penyair besar kita berisi sugesti: dorongan yang menggugah estetika dan kognisi kita dalam mencerna kembali peristiwa sekitar, Â atau peristiwa di batin kita.
Beberapa puisi lainnya, Â memang hanya menguap, Â menjadi awan dan hujan, Â atau hilang sama sekali.
Kenapa Sugesti? :