oh....cafe cafe yang tumbuh di tubuh malam. muncul bagai cendawan setelah pandemi terlewatkan, di antara pagar syariat yang masih dipegang erat. tapi, kehidupan dan waktu adalah ujian. tentu seakan kehidupan adalah milik kawula muda.
oh...cafe dan warung modern-minimalis yang meriah. tanpa rembulan. di pinggir pinggir jalan. di bawah lampu lampu kota.
di sebelahnya, beberapa puluh meter di sebelah sana, deru ombak dan suara laut mengintai: dan luapan ganas 17 tahun silam itu masih melekat, masih hangat di ingatan.
Setelah tengah malam, semua jadi bayangan. kisah kisah akan disimpan. luapan gairah dan obsesi akan dibentangkan esok, atau pekan depan:
di cafe cafe, di pinggir jalan, tanpa rembulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H