Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Musafir: Aku Berjalan di Tepian

16 November 2021   00:55 Diperbarui: 16 November 2021   01:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Musafir: Aku Berjalan di Tepian

waktu telah membusungkan dada
aku berjalan perlahan
di sebuah tepi
entah takut dan ragu
kulewati halaman pagi
sejuk dan jenaka
dalam cengkeraman kaki bukit
dan kolam kolam bening

lampu lampu kota
selalu menyilaukan
godaannya kini dalam
selembar maya
menjangkau tepi dan sepi
yang lain, yang lebih menikam.

hujan turun dengan tajam
menimpa bangunan bangunan kosong
menimpa tubuhku
yang berjalan di tepian.

dalam selembaran daun
aku mencerna serat serat tanah
di andalus, tepi giblartar
atau iraq dan sungai nil
sampai ke pengepungan hulangu khan
dan kunikmati rempah dan gairah nusantara, warna asia dari silsilah Yafez anak Nuh.

aku melihat tiang tiang dirobohkan
dan orang orang berlarian diantara
bayangnya.

waktu telah membusungkan dada
menatapku yang berjalan di tepi,
ada sungai dan taman taman kecil,
ada kilatan cahaya, temaram senja
yang sabar dan lutut yang gemetar

aku berjalan di tepi, walau tak sampai ke mahakam dan musi, tak menetap di lingkungan maimun,
namun kurekam tapak sepi sepi, sambil melafal selaksa ramuan makrifat dari pecahan hujan dan sisa kemarau.

dari sini mataku
menjangkau istana iskandar muda
dan seakan menyimak rihla batutah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun