Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencuri Rembulan

15 November 2021   22:30 Diperbarui: 15 November 2021   22:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencuri rembulan

musafir tiba di persimpangan
setelah melewati desa desa kecil
dan kota kota yang mengembang,
yang berpijar dalam bayang bayang
peradaban hegemoni.

rembulan hilang di balik pohon
diantara ratapan anak anak benua
musafir tiba di muara
melihat tangga di ufuk mata
sisa cahaya
sisa perak rembulan, sisa senyuman senja, sebelum rembulan itu
betul betul hilang.

siapa mencuri rembulan?
ladang ladang dihempas besi
daun daun ditimpa asap
sungai sungai telah berkarat,
ke laut, mungkin masih di temukan
sisa wajah rembulan.

Lebih Asyik, BACA JUGA:

https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/6183e45e06310e7f8a387712/dia-yang-menyembunyikan-rembulan-di-balik-pikirannya?source_from=read_related

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun