mungkin Kahlil Gibran tetap bingung
dengan konsep cinta transaksional ini.
walau realita materialisme
selalu ada di setiap masa.
saat cinta sudah direduksi
hanya pada cinta nafsi,
birahi yang nisbi
cinta yang mumudar
dan lenyap di tanah
cinta tak lagi jadi hubungan dialogis
antar jiwa, tapi makna yang didapat
dari benda benda.
itulah cinta dalam lapisan industri
yang mabuk dan penuh asap.
cinta traksaksional ini bukan hanya tumbuh di rumah rumah,
tapi juga di sekolah sekolah
di kantor kantor
dan di ritual ibadah.
cinta kita menghitung laba-rugi
cinta kita bersekat jarak
cinta kita berbelah bagi
pada kesenangan fantasi
cinta kita lapuk di laci birokrasi
cinta kita masih seperti cinta anak kecil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H