setelah malam yang amuk
takjub merayap
ke batang hidung
hinggap ke bilik jantung
pagi yang rindu terpasung
dari kelana makna,
cinta, dendam dan makrifat
anak panah telah melesat
menembus dinding waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!