Meja Kerja 3
Afrizal Malna selalu sibuk mengaduk kata. mungkin ia suka jus yang berisikan penderitaan dan kesepian orang orang modern.
Katanya:
Aduh, udara penuh cemburu, tali sepatu, kaos kaki, obrolan tiga ribu perak. Tetapi aku dengar kepalamu berevolusi jadi jamur, jadi batu, jadi kamar mandi di malam hari. Ah, koran pagi, terasa jadi tiang listrik di situ, untuk pernyataan politik, tiga ribu perak.
Dia membangun peristiwa puisi konkret yang tak terikat bentuk, tidak pula menjadikan bahasa baku sebagai referensial dalam kerjanya. Tentu ia tahu konsepnya dan memahami itu.dada..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H