Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tubuh Puisi

21 Agustus 2021   16:18 Diperbarui: 21 Agustus 2021   16:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh puisi susunan sepi sepi
peristiwa peristiwa datang pergi
ditangkap puisi
menjadi warna tubuhnya.

Hitam-merah perjalanan
putih-mulus pengalaman
bertabur di pori pori puisi.

Semua keindahan dan kengerian
yang dijangkau pikiran
melintasi impresi
dan merambah ke aliran darah:turun-naik dari jantung ke otak.

Tubuh puisi menyublimasi alam luar
mereduksi capaian material manusia modern yang dahaga, liar dan lapar.

Tubuh puisi menyediakan diri sebagai nyanyian sekaligus hidangan.

Tubuh puisi meliuk liuk
merambati sepi sepi
menyusup kesangsian
tentang semua kemungkinan dan  kewarasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun