Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Zulaikha

14 Agustus 2021   11:34 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Zulaikha adalah
cinta yang dipendam                                      dan bergolak  nyata
tersekat gairah istana
Sedang Yusuf terpelihara
dalam pancaran burhan*

Kerupawanan telah memikat perasaan
menawan pikiran
dan menghilangkan akal
itulah cinta badani yang asli tetapi rendah.

Yusuf pun berlari, menjangkau pintu pintu yang berlapis tujuh. Dan makar itu dimulai, Zulaikha berdusta.
Adapun Yusuf lebih memilih penjara

Puluhan tahun berlalu cerita
Yusuf tetap menyeru ke Tuhan Semesta

Dan Zulaikha mulai belajar tentang cinta
yang membuatnya menderita.                      Dia berupaya memurnikan cinta itu.

 Setelah kematian suaminya, Zulaikha mendamba keindahan dan kehebatan cinta Yusuf. Zulaikha mencari siapa Tuhan Yusuf,

Perlahan, badannya mulai renta, hartanya telah habis ia dermakan, demi mengikuti kebiasaan Yusuf saat kecil.

Rumahnya yang luas telah kosong, Kecual cinta dan kenangannya terhadap Yusuf.

Dan matanya buta memendam rindu dan salah terhadap Yusuf. Risalah cintanya tidak putus disini, hingga Yusuf mengembalikan penglihatannya dalam keimanan dan ketundukan.

Catatan:
"Burhan: Cahaya ketuhanan dan Bimbingan Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun