Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yuk, Main Hujan!

10 Agustus 2021   13:25 Diperbarui: 10 Agustus 2021   13:28 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: DREAMSTIME.COM

1//
Biarkan cinta kita tersucikan sebelum tanah menjadi lembab.

2//
Duhai, Pencipta...
Bahkan Engkau Bisa saja
Menjadikan hujan ini asin yang justeru mematikan tanah tanah.

3//
Bermain dan mandi hujan disenangi anak anak. karena hujan mewakili asal kemurnian lewat penguapan yang panjang.  Sambil membawa sebagian dusta dari cerita bumi.

4//
Banyak yang menolak saat titik titik hujan itu menimpa tubuh. Seakan ia jarum jarum yang siap membunuh, padahal hujan itu mensucikan.
Biarkan debit airnya memyusup ke dalam sel sel di tubuh dan membawa kisah yang baru.

5//
Selepas hujan turun
Biarkan cinta kita terus bersemi
dan kebun kebun menjadi rimbun.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun