Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baju Malam

6 Agustus 2021   01:51 Diperbarui: 6 Agustus 2021   06:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Baju Malam

Sudah lama disiapkan
dalam jahitan candu dan cemas
disimpan pada lemari sepisepi
tipis dan halus
tiada warna
tiada bunga
tiada tawa
tiada gerimis
tiada yang menerka
dari apa baju malam dibuat?

Malam melebar
bajunya sempit
kancingnya lepas
orang orang ribut
orang orang menerkam
siapa yang datang kemudian?

Dia membawa serpihan rembulan
dipadankan dengan baju malam.
Baju malam dilipat kemudian dengan pantulan cahaya rindu yang menimpa laut.
Di tepi pintu ada suara batuk menahun
suara yang merobek mulut mulut angkuh.

Kini, lupakan baju malam itu
kenakan kalau kau mau.
rapikan dengan janji waktu.
Satu yang engkau ingat:
Baju malam jangan dipakai saat pagi
.
Sudahlah, baju malam mengajakmu tidur. tidur yang sederhana, tunduk semula pada tiada, biarkan Dia Menggenggam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun