Menjelang Tarwih semoga tulisan ini bermanfaat
QOLB (KALBU) DALAM PERSPEKTIF NEUROSAINS (ILMU OTAK)[1]
Taufiq Pasiak[2]
(Disampaikandalam pengajian PP Muhammadiyah dan PW Muhammadiyah Jawa Timur. Gedung Dome Univ. Muhammadiyah-Malang, 5 Juli 2014, bersama Prof.Quraish Shihab).
Pendahuluan
Pembahasan tentang Kalbu (al-Qolb) adalah salah satu pembahasan menarik ketika membahas tentang diri manusia. Tidak saja para ahli tafsir al-Qur’an yang tertarik membahasnya, tetapi juga para ilmuwan beragam bidang. Ada ahli yang berpendapat bahwa Qolb itu menunjuk jantung manusia.
Uraian ini dengan pelbagai argumentasi ilmiah memberikan pendapat bahwa Qolb lebih cocok disemaikan pada fungsi emosional otak, ketimbang fungsinya sebagai organ pemompa darah, yakni jantung.
Pembahasan
Pengertian Kalbu
Pengertian Kalbu (al-Qolb) dalam tulisan ini merujuk pada tulisan Prof.Quraish Shihab dalam bukunya berjudul “Dia ada di mana. “tangan” Tuhan dibalik setiap fenomena” (Penerbit Lentera Hati, 2004 : 128-131). Saya kutipkan pendapat beliau:
Bahasa Arab menggunakan kata Qolb(Kalbu) untuk menunjuk organ manusia yang menjadi pusat peredaran darah (huruf miring oleh saya) dan terletak di rogga dada sebelah atas itu. Namun, dalam saat yang sama kata tersebut digunakan juga dalam arti perasaan(huruf miring oleh saya). Dalam bahasa Indonesia pun kita sering berkata jantung hatidalam arti pusat perasaan.HR Bukhari melalui Nu’man Ibn Basyir mengutip pendapat rasulullah tentang makna kalbu sebagai pusat rasa, yakni kepekaan (huruf miring oleh saya). Seseorang yang hilang kepekaannya, maka dia tidak segan akan melakukan segala macam keburukan(huruf miring oleh saya). Yang hilang kepekaannya akan hilang pula rasa kasihnya terhadap kaum yang lemah, karena kasih adalah kepekaan hati melihat ketidakberdayaan, lalu mendorong si peka untuk menanggulangi sedapat mungkin ketidakberdayaan itu. Kepekaan selalu membawa kepada kebaikan. Sifat inilah yang melahirkan budi pekerti luhur serta mengantar kepada keindahan. Karena itu, ia juga yang mendorong lahirnya seni. Kata qolbdigunakan juga oleh alqur’an sebagai gabungan daya pikir dan kesadaran moral. Ia adalah akal sehat dan kepekaan hati. Karena itu, Allah mengecam mereka yang tidak menggunakan hati atau kalbunya. Seseorang disebut buta hati jika ia tidak menggunakan akal sehatnya dan mengasah kepekaannya dan tidak pula menggunakan telinganya