Mohon tunggu...
Taufiq Nur Azis Smart
Taufiq Nur Azis Smart Mohon Tunggu... Konsultan - Terus memberi manfaat

Menebarkan kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ngaji Gus Baha': BerAgama Harus Bahagia

30 Juni 2024   11:53 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:16 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa Ngaji Perlu Selingi dengan Becanda?

Pembelajaran menjadi kunci penting dalam membentuk masa depan yang sukses bagi buah hati. Namun, seringkali dengan metode yang salah dan kurang tepat dapat membuat proses belajar anak menjadi bosan dan tidak termotivasi. 

Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting bagi kita untuk memberikan pengalaman belajar yang asik dan menyenangkan bagi anak-anak. Metode belajar yang menarik, interaktif, dan tidak monoton dapat membantu meningkatkan minat belajar anak dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi ilmu yang ingin mereka pelajari.

Menurut Gus Baha, para ulama kita tidak ingin agama justru menjadi beban atau problem untuk masyarakat. Oleh karena itu dalam menyampaikan sesuatu dengan guyonan. 

Guyon adalah salah satu ciri khas pengajian beliau, bagi Gus Baha, agama adalah hal yang menyenangkan, karenanya kajian dan obrolan yang membahas tentang agama sebaiknya juga dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan, salah satunya dengan guyon.

"Kyai kalau sudah pinter itu ngajar ngaji ya rileks, banyak guyon. Kalau belum pinter, masih latihan jadi kiai, ngajar ngaji, ya, tegang." Pernyataan Gus Baha'.


Sebenarnya senang dan tidak itu relatif, namun biasanya hal tersebut dinilai oleh peserta didik dari performa pendidik dalam menyajikan pembelajaran di kelas. Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan suasana penuh keceriaan, menyenangkan dan yang paling utama tidak membosankan (Djamarah, 2010). Menurut ahli lainnya pembelajaran yang menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Layyinah, 2017).

Apa yang disampaikan oleh Gus Baha' sejalan dengan beberapa hasil penelitian berikut ini:

  • Bertha Wikara, et.al. dengan judul Efek Pembelajaran Yang Menyenangkan (Fun Learning) Terhadap Kemampuan Memori. Dapat disimpulkan bahwa Jpembelajaran yang menyenangkan mampu meningkatkan kemampuan memori karena menarik atensi (menambah jumlah informasi yang diterima sensory receptor) serta membangkitkan emosi (menyebabkan materi pembelajaran diprioritaskan oleh amygdala untuk disimpan dan menjalani konsolidasi di long-term memory).
  • Rasyidin Wamin, Pengaruh Sense Of Humor Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dasar Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Berdasarkan hasil penelitian analisis data diperoleh nilai > pada taraf signifikan 5% maupun 1% atau (0,176 < 0,694 > 0,230) yang berarti diterima dan ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh Sense of Humor guru terhadap motivasi belajar siswa. Besar kontribusi adalah sebesar 48,2% sedangkan sisanya 51,8% dipengaruhi oleh variabel lain

Adapun manfaat pembelajaran (ngaji) yang menyenangkan diantaranya sebagai berikut:

  1. Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar
  2. Memperkuat Pemahaman dan Retensi (penyimpanan) Informasi
  3. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
  4. Memperkuat Keterampilan Sosial dan Kolaboratif
  5. Mengurangi Rasa Stres Belajar

Bercanda memang menyenangkan dan bisa menghidupkan suasana dan membuat orang gembira. Begitu juga dengan berAgama seharusnya menjadikan seseorang pemeluk keyakinannya menjadi senang dan gembira dalam melaksanakan ajaran didalamnya, bukan sebaliknya menakut-nakuti pemeluknya. Jadi Agama harus menjadi ruang orang bisa memperoleh kebahagian bukan sebaliknya ancaman-ancaman.

Canda adalah bersenda gurau dengan orang lain tampa mencela dan menghinya (Quthuf min asy-syama'il al-Muhammadiyah, hal.93. (Muhammad bin jamil zainu berkata, "disebutkan oleh az-zughaibi, muhaqqiq as-sama'il al- Muhammadiyah)).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun