Mohon tunggu...
Taufiq Muzaffar
Taufiq Muzaffar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Perbanyak sholawat kurangi maksiat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jaran Slining Khas Lumajang Tradisi Memikat Hati Wisatawan

24 Juni 2023   23:21 Diperbarui: 25 Juni 2023   17:14 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaran Slining Khas Lumajang, Tradisi Budaya yang Memikat Hati Wisatawan

Lumajang, 24 Juni 2023 - Jaran Slinging, tradisi budaya yang khas dan memikat hati, terus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Lumajang. Dalam beberapa tahun terakhir, Jaran Slining berhasil menjadi ikon budaya daerah ini dan telah menarik perhatian banyak orang dari berbagai penjuru.

Jaran Slining adalah sebuah pertunjukan yang menggabungkan seni tari, musik, dan senjata tradisional. Pertunjukan ini melibatkan penari yang berperan sebagai ksatria dengan kostum yang memukau, lengkap dengan kuda mainan yang dihias dengan indah. Kostum ksatria tersebut terdiri dari perisai, baju besi, helm, dan senjata tradisional seperti tombak dan pedang.

Tradisi Jaran Slining ini bermula dari upacara adat khas masyarakat Lumajang yang diadakan dalam rangka menghormati leluhur dan memohon berkah bagi panen yang melimpah. Namun, seiring berjalannya waktu, Jaran Slining berkembang menjadi pertunjukan yang dapat dinikmati oleh siapa saja, termasuk para wisatawan.

Pertunjukan Jaran Slining biasanya dilakukan di alun-alun atau lapangan terbuka yang luas. Musik yang mengiringi pertunjukan ini terdiri dari alat musik tradisional seperti gamelan dan kendang. Para penari yang terampil beraksi dengan lincah diiringi dengan irama musik yang membangkitkan semangat. Kuda mainan yang mereka naiki melambangkan kekuatan dan keberanian ksatria dalam menghadapi berbagai tantangan.

Kesenian Jaran Slining ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral dan nilai-nilai keberanian, kekuatan, dan persatuan. Pertunjukan ini juga menjadi ajang untuk mempertahankan dan memperkenalkan warisan budaya Lumajang kepada generasi muda serta mempromosikan pariwisata daerah.

"Jaran Slinging adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Pertunjukan ini mampu menghadirkan keindahan seni dan membangkitkan semangat dalam diri kita. Kami berharap melalui Jaran Slinging, kami dapat memperkenalkan kekayaan budaya Lumajang kepada dunia," ujar Budi Santoso, seorang seniman Jaran Slinging yang turut melestarikan tradisi ini.

Pemerintah daerah Lumajang juga memberikan perhatian serius dalam pengembangan dan promosi Jaran Slinging sebagai daya tarik wisata. Mereka bekerja sama dengan komunitas seniman dan pelaku pariwisata untuk meningkatkan kualitas pertunjukan dan fasilitas pendukungnya.

Dengan semakin terkenalnya Jaran Slinging, kunjungan wisatawan ke Lumajang meningkat secara signifikan. Banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, sengaja datang untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler ini dan merasakan pesona budaya Lumajang.

Bagi para wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan Jaran Slinging, mereka dapat mengunjungi Lumajang pada bulan Juli saat pertunjukan ini biasanya digelar. Selain itu, pemerintah daerah Lumajang juga telah menyediakan informasi dan panduan wisata bagi para pengunjung untuk memaksimalkan pengalaman mereka selama berada di daerah ini.

Dengan pesona Jaran Slinging yang semakin memikat, Lumajang semakin meneguhkan posisinya sebagai tujuan wisata budaya yang menarik di Indonesia. Mari saksikan keindahan budaya Lumajang melalui pertunjukan Jaran Slinging yang memukau dan menjadikan perjalanan wisata Anda tak terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun