Mohon tunggu...
Taufiq Mushlih
Taufiq Mushlih Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Hukum dan Jurnalis Foto

Saya Taufiq Mushlih. Mahasiswa Ilmu Hukum, Photographer an Videographer, Social Media Specialist. Hoby Traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menahan Diri atau Puasa dari Media Sosial

31 Maret 2024   08:31 Diperbarui: 31 Maret 2024   08:33 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu kita di zaman era digital, dimana orang-orang menggantungkan hidupnya pada sosial media. Rasanya tidak lengkap jika dalam sehari kita tidak melihat sosial media, apalagi zaman dimana berita dan informasi sangat cepat beredar di sosial media. Sampai konten trend sekalipun dikonsumsi, karena kita ingin update atau ingin tidak tertinggal info yang sedang hits. 

Berlarut-larut scroll memainkan gadgetnya melihat konten-konten menarik sampai lupa dengan waktu. Fenomena inilah ada pada lingkungan kita sekarang yaitu hidupnya ketergantungan dengan sosial media, mengkonsumsi sosial media secara berlebihan. Tidak sedikit yang ketergantungan pada sosial media, bahkan ada yang kecanduan bersosial media.

Para peneliti otak membuktikan "like" dan komentar di sosial media menstimulasi pusat kebahagiaan di otak, mirip seperti makan, seks, atau narkoba. Konsultan masalah kecanduan Lydia Rmer mengenal banyak remaja yang super aktif di sosial media, yang berdampak membahayakan.

Banyak kanal media sosial sebagai dampaknya, mungkin menelantarkan lingkungan sosial nyata, dan yang lebih parah lagi, sudah berada dalam situasi stress permanen. Salah satu tandanya adanya masalah adalah jika orang selalu mengamati layar smartphone. Tidak ada waktu untuk makan bersama keluarga. Sekolah diabaikan. Tidak ada hobi lainnya, dan bahkan smartphone ikut ke atas ranjang saat tidur. 

Photo by Sproutsocial.com
Photo by Sproutsocial.com

Dalam mengonsumsi sosial media ada yang unsurnya positif, tapi tidak sedikit juga yang bersifat negatif. Sosial Media memang susah untuk dihindari, apalagi kita yang menggunakannya setiap hari. Bagai mengonsumsi makanan 3x sehari bahkan bisa lebih. Disini penulis ingin mengajak kepada pembaca setidaknya untuk mengurangi sosial media dan juga kita bisa aktif pada sosial nyata atau lingkungan sekitar kita. 

Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial

Ada beberapa hal yang harus kita kerjakan untuk mengatasi kecanduan sosial media:

  • Memulai hobi baru yang tidak berkaitan dengan sosial media.
  • Membuat jadwal atau membatasi waktu bermain sosial media.
  • Memperbanyak aktivitas di luar rumah.
  • Meletakkan gadget yang jauh dari genggaman.
  • Meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Mematikan notifikasi ketika sedang berada di sekolah, acara, atau bekerja.
  • Menghapus sosial media sementara.

Kecanduan sosial media dapat menyebabkan seseorang merasan cemas berlebih, stres, bahkan depresi. Itulah mengapa, anda perlu membatasi akses sosial media setiap harinya untuk mencegah perilaku kecanduan. Yuuk kita terapak cara yang di atas dan semog a bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun