Maha suci Allah yang memiliki keagungan dan kesempurnaan. Maha Suci Dia untuk dipersamakan dengan makhluk-Nya. Dia telah menciptakan segalanya dengan hikmah-Nya dan melindunginya dengan kekuasaan-Nya. Seandaninya kitra bertanya kepada seluruh isi bumi dan langit, siapakah yang menciptakan semuanya, tentu mereka akan menjawab dengan serentak:”kami adalah makhluk Allah yang Maha Esa, yang Maha Kuasa, yang Maha Mengetahui apa yang lahir dan apa yang batin. Allah yang Maha Hidup dan yang Menghidupkan, yang mematikan siapa yang dikehendaki-Nya, dan yang tidak akan pernah mati, karena Dia memiliki sifat baka,hidup untuk selama-lamanya”.
Bagaimana mungkin kita mendurhgakai Tuhan yang Maha Esa,atau membangkang terhadap-Nya, padahal segalanya yang ada merupakan bukti keberadaan dan kekuasaannya? Dialah yang memegang monopoli kehidupan dan kematian. Semua wajah tertunduk pada kebesaran kekuasaan-Nya dan semua mulut terdiam pada kebesaran kerajaan-Nya. Maha suci Dia yang telah menghidupkan tulang belulang yang sudah menjadi abu. Hanya milik-Nya semua yang dilangit dan di b umi dan apa-apa yang ada diantara keduanya dia Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Kekuaasan-Nya meliputi seluruh alam raya ini. Dia Maha Kuasa atas semua makhluk-Nya yang lahir maupun batin. Semuanya berada didalam kekuasan-Nya dan pada hari kiamat semua langit akan dilipat dan akan berada di dalam genggaman-Nya.
Imam Syafi’i r.a pernah ditanya oleh seseorang, “Apakah bukti kekuasaan allah wahai iman?”
Beliau menjawab dengfan singkat,”Lihatlah daun pohon muris. Jika dimakan ulat sutra, ia keluar sutra; jika dimakan lebah ia keluar madu yang enak dan menguatkan; jika dimakan rusa ia keluar kotoran misik (minyak wangi); dan jika dimakan, ia akan menjadi pupuk kandang dan susu. Bahan bakunya satu macam, namun hasilnya bermacam-macam. Tidaklah beragamnya hasil itu menandakan kekuasaan Allah, yang memiliki kodrat dan iradat di balik semuanya?
Dialah yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Nya, Dialah yang terakhir tidak ada yang mengakhiri-Nya, Dialah yang lahir dan tidak ada yang mengungguli-Nya, Dialah yang batin tidak ada yang mendalami-Nya. Dia maha tahu atas segala sesuatu dan ilmu-Nya meliputi segala-galanya. Dia mendengar bunyi langkah kaki semut hitam yang berjalan diatas batu karang pada malam yang kelam.
Sesudah mengutarakan kebesaran dan hikmah-Nya serta menguraikan keabadian dan keluasan ilmu-Nya, Dia ber-firman tentang pengawasan-Nya yang ketat:
“dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia mengetahui pa yang masuk kedalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (al-Hadid: 4)
Alangkah besar dan indahnya keagungan ini. “...Dia bersemayam di atas ‘arsy”. Bersemayam sesuai dengan Zat-Nya. Tempat Dia bersemayam sudah diketahui, namun cara Dia bersemayam tetap merupakan rahasia. Menanyakan hal ini adalah bi’dah dan mempercainya adalah wajib. Allah SWt berkenan mengirimkan risalah lewat para rasul-Nya yang wajib menyampaikan-Nya.
Allah ada dan tidak terikat dengan tempat. Dia ada sebelum tempat diciptakan.
Betapa pengawasan-Nya sangat ketat, sebgaimana dalam firman-Nya, “Dia bersama kamu dimana saja kamu berada.”